BERITA

Tulisan Tangan Filsuf Yahudi Berusia 900 Tahun Ditemukan, Begini Isinya

694
×

Tulisan Tangan Filsuf Yahudi Berusia 900 Tahun Ditemukan, Begini Isinya

Sebarkan artikel ini
Foto: Doc. University of Cambridge/Tulisan Kuno

JAKARTA – Seorang peneliti berhasil menemukan tulisan kuno berusia 900 tahun dari sepotong kertas yang merupakan bagian dari koleksi Cambridge Genizah Kairo. Temuan ini berisi lebih dari 200.000 fragmen tulisan yang mencatat kehidupan selama 1.000 tahun di Mesir dan Timur Tengah.

Tulisan kuno tersebut kemudian diidentifikasi oleh Jose Martinez Delgado, profesor tamu di Unit Riset Genizah Perpustakaan Universitas Cambridge yang berasal dari Departemen Studi Semit di Universitas Granada.

Ia menemukan bahwa penggalan tersebut adalah tulisan tangan milik filsuf Yahudi legendaris, Moses Maimonides. Penggalan yang ditemukan merupakan halaman glosarium yang berisikan istilah dasar tumbuh-tumbuhan, makanan pokok, dan pewarna.

Penemuan Tulisan dengan Terjemahan Bahasa Roman

Penemuan tersebut berisi sekitar 60 fragmen yang ditemukan dalam manuskrip Genizah Kairo. Sebagian besar, fragmen ditulis dalam adat Yudeo-Arab Maimonides (bahasa Arab yang ditulis dengan alfabet Ibrani).

Uniknya, Maimonides menambahkan terjemahan dalam dialek Roman di bawah beberapa kata. Hal itu menjadi bukti pertama bahwa Maimonides mengetahui bahasa Roman, sebuah versi dialek yang berkembang dari bahasa Latin serta cikal bakal dari dialek Spanyol modern.

Dikutip dari laman University of Cambridge, Maimonides diperkirakan menulis tulisan ini di antara tahun 1168 (tahun ia tiba di Mesir) hingga 1204 (tahun kematiannya). Fragmen tulisannya kemudian disimpan di Kairo Genizah.

Martinez Delgado kemudian menjelaskan bahwa daftar kata yang ditemukan mencakup empat kategori semantik, yaitu warna, rasa dan aroma, tindakan, dan makanan.

“Urutan kata-katanya menarik, karena kita melihatnya ‘sedang bekerja’, menulis urutan kata yang masuk akal baginya,” jelasnya.

Tulisan dengan Istilah Makanan hingga Warna

Istilah-istilah kata pada glosarium tidak mengikuti abjad sesuai penyusunan glosarium saat ini. Kata-kata tersebut diatur secara logis berdasarkan asosiasi dasar (roti,air) dan kontras (putih, hitam).

Kategori warna disusun mulai dari, putih, hitam, biru, merah, hijau, kuning, ungu, dan berakhir dengan terang dan gelap. Setelahnya, daftar tersebut berpindah ke rasa dan aroma.

Diperkirakan koneksi antara kata berhubungan dengan indra perasa kita yang bergerak dari penglihatan ke rasa dan ke bau.

Pada daftar makanan, kata-kata tersebut bergerak dari makanan dasar (roti, air) ke sayuran, biji-bijian yang dapat dimakan (gandum, kacang arab), buah-buahan berbiji (zaitun, buah ara), buah-buahan/kacang kering (akorn, pistachio), hingga makanan dari produk alami lainnya (susu, madu).

Sementara, pada tindakan dimulai dengan menggambarkan tindakan dasar yang dilakukan oleh semua hewan, seperti makan dan tidur. Setelahnya baru beralih ke tindakan, perasaan dan emosi yang lebih khusus bagi manusia.

Uniknya, meskipun beberapa kata-kata tersebut dituliskan dalam dialek Roman, bentuk jamak dari kata-kata tersebut dituliskan dalam bahasa Italia. Hal itu menyebabkan fragmen tulisan yang ditemukan memuat berbagai bahasa.

Siapa Itu Moses Maimonides?

Maimonides merupakan seorang filsuf Yahudi yang lahir di Cordoba pada tahun 1135. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Yahudi di Mesir dan terkenal akan pengetahuannya dalam bidang kedokteran dan ilmu pengetahuan.

Tak hanya menjadi salah satu pemikir dan filsuf penting dalam keyakinan Yahudi, Maimonides juga berperan menjadi dokter di istana Sultan Muslim Saladin.

Selain itu, ia juga melakukan kodifikasi (penyusunan kitab undang-undang) terhadap hukum Yahudi (Mishneh Torah), yang masih dianggap sebagai salah satu dasar hukum dan etika Yahudi.

Melalui karya-karyanya, Maimonides berusaha menunjukkan bahwa setiap bagian dari hukum Yahudi memiliki tujuan rasional dan bahwa tidak ada yang diminta semata-mata untuk taat terhadap hukum tersebut.

Martinez Delgado juga mengungkapkan alasan mengapa Maimonides menuliskan glosarium yang saat ini ditemukan.

“Dia adalah seorang dokter, dengan para murid, jadi mungkin dia mengumpulkan istilah-istilah itu untuk alasan medis atau pendidikan, atau menguji kosakata dirinya sendiri,” jelas Martinez.

Sumber: detik.com