PEKANBARU – Kebudayaan Indonesia merupakan perpaduan berbagai akar kultur, termasuk budaya Melayu yang hidup di beberapa wilayah Pulau Sumatra. Salah satu kawasan yang kental dengan budaya Melayu ini adalah Provinsi Riau.
Akar budaya Melayu termasuk salah satu di dunia yang terkenal dekat dengan ajaran islam. Oleh karenanya, memiliki sebuah masjid yang dapat menjadi simbol kebesaran dan religiusitas budaya Melayu sekaligus Provinsi Riau adalah hal yang penting. Untuk itulah Masjid Raya An-Nur dibangun.
Masjid Raya An-Nur merupakan salah satu objek wisata bersejarah di Pekanbaru. Liburan di Pekanbaru rasanya tak lengkap kalau Anda belum mengunjungi masjid yang satu ini. Arsitektur Masjid Raya An-Nur merupakan hasil perpaduan empat budaya, yaitu budaya Melayu, Arab, Turki, dan India.
Desainnya yang megah dan menyerupai Taj Mahal membuat masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata utama sekaligus kebanggaan masyarakat Pekanbaru. Wisata religi ke Masjid Raya An-Nur Pekanbaru akan semakin menyenangkan bila Anda menyimak ulasan berikut ini.
Sejarah Masjid Raya An-Nur
Masjid Raya An-Nur Pekanbaru dibangun pada tahun 1962 dan rampung pada 1968 oleh arsitek bernama Ir. Roseno. Pembangunannya kala itu dilakukan bertepatan dengan pembangunan infrastruktur lainnya di Kota Pekanbaru.
Pada tahun 1960-an, Kota Pekanbaru ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Riau. Saat itu, sejumlah infrastruktur berupa jalan raya, gedung perkantoran, dan permukiman penduduk dibangun untuk memfasilitasi kota ini, termasuk Masjid Raya An-Nur.
Masa pembangunannya yang cukup lama memang melewati dua masa kepemimpinan gubernur Riau, yaitu kepemimpinan gubernur kedua, Kaharuddin Nasution hingga gubernur ketiga, Arifin Achmad. Masjid Raya An-Nur sempat direnovasi pada tahun 2000 bertepatan dengan masa kepemimpinan Gubernur Riau Saleh Djasit.
Masjid di ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru tersebut saat ini merupakan salah satu yang termegah di Indonesia. Tak pelak, masjid yang berada di jantung kota ini pun berkembang menjadi ikon dan landmark Provinsi Riau.