MOZAIK – Kota Toif merupakan kota besar ketiga di Jazirah Arab setelah Makkah dan Madinah. Berlokasi sekitar 75 mil di tenggara Makkah, kota ini dihuni oleh suku Tsaqif, salah satu suku paling berpengaruh di wilayah tersebut. Toif dikenal sebagai kota dengan tanah subur, sumber air melimpah, serta pusat perkebunan anggur yang berkembang pesat sejak zaman dahulu.
Menurut catatan sejarah, nama “Toif” berasal dari adanya tembok yang mengelilingi kota tersebut. Kota ini menjadi tempat tinggal bagi para pemuka Quraisy dan orang-orang kaya yang membangun istana-istana mewah. Sayangnya, kemakmuran yang melimpah justru menyebabkan masyarakatnya terjerumus dalam berbagai perilaku menyimpang, seperti riba, perzinaan, dan konsumsi khamr.
Pada masa sebelum Islam, penduduk Toif dikenal sebagai penyembah berhala. Salah satu berhala yang paling terkenal di kota ini adalah Lata, yang menjadi pusat ritual keagamaan tahunan mereka. Dalam aspek politik dan spiritual, Toif sering berseberangan dengan kaum Quraisy yang memiliki berhala Hubal sebagai sesembahan utama mereka.
Perjalanan Dakwah Rasulullah SAW ke Kota Toif
Setelah menghadapi tekanan dan penolakan dari kaum Quraisy di Makkah, Rasulullah SAW memutuskan untuk berdakwah ke Kota Toif. Beliau berharap suku Tsaqif dapat menerima ajaran Islam dan memberikan perlindungan bagi umat Muslim yang terus mendapat tekanan dari kaum Quraisy.
Rasulullah SAW tiba di Toif bersama sahabatnya, Zaid bin Haritsah. Di sana, beliau menemui tiga pemuka suku Tsaqif, yaitu Mas’ud, Abdu Yalail, dan Habib. Rasulullah menyampaikan risalah Islam dan mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT. Sayangnya, bukan sambutan hangat yang beliau terima, melainkan penolakan yang keras dan perlakuan kasar.
Penduduk Toif menghina Rasulullah dan menghasut para pemuda serta budak untuk mengusir beliau dengan kekerasan. Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah dilempari batu hingga tubuh mereka terluka dan berdarah. Dalam keadaan terluka, mereka berlindung di bawah sebuah pohon kurma untuk beristirahat.
Meski mengalami perlakuan buruk, Rasulullah tidak membalas dengan kebencian. Sebaliknya, beliau berdoa kepada Allah agar penduduk Toif mendapatkan hidayah. Setelah peristiwa ini, Rasulullah memutuskan kembali ke Makkah dan terus melanjutkan perjuangan dakwahnya.
Penduduk Toif Akhirnya Memeluk Islam
Meskipun pada awalnya menolak ajaran Islam, penduduk Toif akhirnya memeluk Islam setelah Fathu Makkah, yakni pada tahun kedelapan Hijriah. Setelah berakhirnya Perang Hunain, suku Tsaqif menyadari kebenaran ajaran Islam dan menerima Rasulullah SAW sebagai utusan Allah dengan hati yang ikhlas.
Sejak saat itu, Toif menjadi bagian dari komunitas Muslim yang taat dan turut serta dalam penyebaran Islam ke berbagai wilayah. Kota yang dahulu dikenal sebagai pusat penyembahan berhala kini menjadi kota yang dipenuhi cahaya Islam dan ketaatan kepada Allah SWT.
Demikianlah perjalanan sejarah Kota Toif dan kisah perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam. Kisah ini menjadi pengingat bahwa kesabaran, keteguhan hati, dan doa memiliki peran penting dalam menyampaikan kebaikan kepada umat manusia.
Sumber : detikhikmah