Banner Go Green
KESEHATAN

Sakit Perut Setelah Operasi: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus ke Dokter

5
×

Sakit Perut Setelah Operasi: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus ke Dokter

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Sakit Perut Setelah Operasi. Foto : Alodokter
Ilustrasi Sakit Perut Setelah Operasi. Foto : Alodokter

HEALTH – Sakit perut setelah operasi merupakan keluhan umum yang bisa dialami pasien, baik setelah tindakan medis besar maupun kecil. Meski biasanya tidak berbahaya, memahami penyebab serta cara mengurangi nyeri sangat penting agar pemulihan berjalan lancar dan terhindar dari komplikasi serius.

Mengapa Perut Sakit Setelah Operasi?
Setelah menjalani operasi, tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Rasa sakit biasanya muncul pada 1–2 hari pertama, tergantung pada jenis prosedur dan kondisi kesehatan pasien. Berikut beberapa penyebab utama yang sering terjadi:
1. Efek samping obat bius
Setelah anestesi hilang, tubuh mulai merasakan nyeri dari proses pembedahan. Selain itu, obat bius dapat memperlambat kerja usus sehingga menimbulkan perut kembung.
2. Luka sayatan yang sedang pulih
Luka operasi akan melalui proses penyembuhan alami. Aktivitas ringan seperti batuk atau tertawa bisa membuat rasa sakit bertambah karena adanya tekanan pada area luka.
3. Pergerakan usus melambat (ileus)
Operasi di bagian perut sering menyebabkan usus bekerja lebih lambat. Akibatnya, pasien bisa mengalami kembung, mual, hingga sulit buang air besar.
4. Kurang bergerak saat pemulihan
Pasien memang disarankan banyak istirahat, namun terlalu lama di tempat tidur membuat otot perut dan usus kurang aktif. Kondisi ini memperlambat pencernaan dan memicu nyeri.
5. Gas sisa operasi
Pada operasi laparoskopi, dokter biasanya memasukkan gas ke dalam rongga perut. Sisa gas yang belum keluar bisa menyebabkan perut terasa penuh atau nyeri.
6. Stres dan kecemasan
Faktor psikologis juga berperan. Rasa cemas pascaoperasi bisa membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit.
7. Infeksi atau komplikasi
Jika sakit perut memburuk disertai demam, mual hebat, perut sangat kembung, atau luka bernanah, ini bisa menandakan komplikasi yang perlu segera ditangani dokter.

Cara Mengurangi Sakit Perut Setelah Operasi
Supaya pemulihan lebih nyaman dan risiko komplikasi bisa ditekan, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut:
• Cukup istirahat, tetapi tetap bergerak ringan seperti duduk atau berjalan perlahan sesuai anjuran dokter.
• Minum obat pereda nyeri sesuai resep, misalnya paracetamol. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi.
• Perbanyak air putih untuk mencegah dehidrasi, sembelit, dan perut kembung.
• Pilih makanan yang mudah dicerna, seperti sup bening, bubur, atau nasi tim. Hindari makanan pedas, berlemak, dan tinggi gas.
• Rawat luka operasi dengan benar dengan mengganti perban sesuai instruksi medis.
• Kelola stres dengan relaksasi, napas dalam, atau mendengarkan musik menenangkan.
• Segera konsultasikan ke dokter jika nyeri bertambah parah, disertai demam tinggi, muntah berulang, atau luka mengeluarkan cairan.

Kapan Harus Waspada?
Tidak semua sakit perut setelah operasi berbahaya. Namun, bila rasa sakit semakin hebat, disertai demam tinggi, mual-muntah parah, atau tanda infeksi pada luka operasi, segera cari pertolongan medis. Deteksi dini komplikasi akan mempercepat penanganan dan meningkatkan peluang pemulihan tanpa masalah. [Alodokter]