Banner Go Green
KESEHATAN

8 Penyakit Mematikan pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

460
×

8 Penyakit Mematikan pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Sebarkan artikel ini
Penyakit Mematikan pada Remaja. Foto : Alodokter
Penyakit Mematikan pada Remaja. Foto : Alodokter

HEALTH – Penyakit mematikan pada remaja sering berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas, sehingga baru terdeteksi ketika sudah menimbulkan komplikasi serius. Gaya hidup tidak sehat, faktor lingkungan, infeksi, hingga keturunan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit berbahaya pada kelompok usia ini.

Mengenali jenis penyakit, gejala, dan cara pencegahannya sangat penting agar remaja bisa menjaga kesehatan sekaligus mengurangi risiko komplikasi di masa depan.

Jenis Penyakit Mematikan pada Remaja
Berikut beberapa penyakit berbahaya yang kerap menyerang remaja dan perlu diwaspadai:

1. HIV/AIDS
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman atau penggunaan jarum suntik secara bergantian. Gejala awal sering tidak tampak, sehingga banyak remaja tidak sadar sudah terinfeksi. Pemeriksaan rutin dan edukasi pencegahan menjadi kunci penting melawan HIV/AIDS.

2. Gangguan Kesehatan Mental
Depresi dan gangguan mental lain dapat menjadi penyebab kematian pada remaja jika tidak ditangani. Tekanan akademis, masalah keluarga, hingga perundungan sering menjadi pemicu. Gejala seperti menarik diri, kehilangan semangat, atau muncul pikiran bunuh diri harus segera ditangani dengan dukungan keluarga maupun tenaga profesional.

Baca Juga  Manfaat Buah Mahoni untuk Alat Vital Pria: Fakta, Risiko, dan Efek Samping

3. Kanker Darah (Leukemia)
Leukemia terjadi ketika sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal secara berlebihan. Gejalanya meliputi mudah lelah, pucat, demam, berat badan turun, hingga mudah memar. Faktor genetik, paparan radiasi, dan bahan kimia tertentu bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

4. Meningitis
Meningitis adalah peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala berat, leher kaku, mual, hingga muntah. Remaja dengan daya tahan tubuh rendah atau belum lengkap vaksinasi lebih rentan terinfeksi.

5. Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya antara lain demam mendadak, nyeri otot dan sendi, ruam, hingga perdarahan seperti mimisan. Risiko meningkat pada remaja yang tinggal di lingkungan dengan banyak genangan air dan kebersihan kurang terjaga.

Baca Juga  Nyeri di Atas Perut Saat Berolahraga: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Harus Waspada

6. Tuberkulosis (TBC)
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Gejalanya berupa batuk berkepanjangan, demam ringan, berat badan turun, dan keringat malam. Penularan mudah terjadi di lingkungan padat penduduk, terutama bila kebersihan kurang terjaga.

7. Penyakit Jantung Bawaan
Tidak semua kelainan jantung terdeteksi sejak bayi. Beberapa remaja baru menyadari kondisinya saat mengalami gejala seperti cepat lelah, sesak napas, atau detak jantung tidak teratur. Kondisi ini sering dipicu faktor genetik, infeksi selama kehamilan, atau gizi ibu yang kurang saat hamil.

8. Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 disebabkan kerusakan sel pankreas sehingga tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Gejalanya berupa sering haus, sering buang air kecil, berat badan turun, dan mudah lemas. Faktor pemicunya bisa berupa riwayat keluarga, autoimun, hingga pola hidup tidak sehat.

Baca Juga  8 Manfaat Sholat untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran, dari Lancarkan Peredaran Darah hingga Redakan Stres

Cara Pencegahan Penyakit Mematikan pada Remaja
Untuk melindungi remaja dari risiko penyakit serius, beberapa langkah pencegahan berikut perlu dilakukan:
• Lengkapi imunisasi sesuai jadwal anjuran dokter
• Konsumsi makanan bergizi seimbang
• Batasi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh
• Kelola stres melalui olahraga, meditasi, atau aktivitas positif
• Gunakan masker di area berisiko tinggi penularan infeksi
• Jaga kebersihan diri dan lingkungan
• Lakukan aktivitas fisik rutin minimal 30 menit per hari
• Hindari perilaku berisiko, seperti seks tanpa pengaman dan penggunaan narkoba
• Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
• Dapatkan informasi kesehatan dari sumber terpercaya

Tidak semua penyakit mematikan pada remaja dapat dicegah sepenuhnya. Namun, deteksi dini, pola hidup sehat, dan pencegahan yang tepat dapat meningkatkan peluang kesembuhan sekaligus menekan risiko komplikasi serius di masa depan.

Sumber : Alodokter