PARENTING – Ciri-ciri anak kurang konsentrasi penting dikenali sejak dini oleh orang tua. Pasalnya, gangguan fokus dapat memengaruhi proses belajar, daya ingat, hingga prestasi sekolah anak. Dengan memahami tanda-tandanya, orang tua bisa memberikan dukungan yang tepat agar Si Kecil lebih siap belajar dan berkembang.
Salah satu faktor yang berpengaruh pada konsentrasi anak adalah asupan nutrisi di pagi hari. Anak yang tidak sarapan bergizi lengkap cenderung kekurangan energi setelah semalaman berpuasa. Akibatnya, ia bisa merasa lemas, kurang semangat, dan sulit berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran.
Sebaliknya, sarapan sehat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga otak bekerja optimal. Anak pun lebih mudah fokus, memiliki daya ingat baik, dan siap menerima materi pelajaran.
7 Ciri Anak Kurang Konsentrasi
Berikut tanda-tanda anak yang mengalami kesulitan fokus, baik di rumah maupun di sekolah:
1. Prestasi akademik menurun
Nilai belajar tidak berkembang sesuai kemampuan, sering tertinggal mengerjakan tugas, atau sulit memahami pelajaran.
2. Mudah terdistraksi
Anak cepat teralihkan oleh suara, gerakan, atau gadget sehingga tugas jadi tertunda.
3. Sering lupa instruksi sederhana
Arahan yang baru didengar mudah hilang, sehingga orang tua atau guru harus mengulanginya berulang kali.
4. Sulit menyelesaikan tugas
Antusias di awal, tetapi cepat bosan sebelum pekerjaan selesai, seperti meninggalkan puzzle yang belum rampung.
5. Butuh waktu lama untuk memulai
Cenderung menunda-nunda mengerjakan PR atau rutinitas harian dengan berbagai alasan.
6. Sering kehilangan barang
Pensil, buku, atau mainan sering hilang karena anak lupa menaruhnya.
7. Tampak gelisah atau cemas
Anak sulit duduk tenang, mengetuk-ngetukkan tangan atau kaki, mudah panik, bahkan khawatir tanpa alasan jelas.
Dampak dan Cara Membantu Anak Lebih Fokus
Jika dibiarkan, kurang konsentrasi bisa menghambat perkembangan anak. Mulai dari prestasi belajar menurun, kehilangan rasa percaya diri, hingga sulit berinteraksi sosial.
Agar anak lebih fokus, orang tua dapat melakukan langkah berikut:
• Rutin memberikan sarapan sehat bergizi lengkap setiap pagi.
• Membuat jadwal harian konsisten untuk belajar, bermain, dan istirahat.
• Menjaga kualitas tidur cukup setiap malam.
• Mengajak anak berolahraga ringan agar tubuh dan pikiran tetap segar.
• Memberikan makanan bernutrisi seimbang, seperti susu, telur, sereal, serta vitamin dan mineral penting.
Pentingnya Sarapan Bergizi
Sarapan adalah sumber energi utama otak anak. Dengan asupan yang tepat, Si Kecil dapat memulai aktivitas dengan energi stabil, konsentrasi terjaga, dan semangat positif sepanjang hari.
Kombinasi nutrisi seimbang dari susu, telur, sereal, vitamin, dan mineral juga membantu daya ingat serta perkembangan otak anak agar lebih siap menghadapi pelajaran maupun aktivitas lainnya. [Alodokter]
















