TANGERANG – Beredar video viral yang melihatkan seorang pria calon wali murid mengukur jarak antara sekolah dengan rumahnya gunakan meteran, Kamis (13/07).
Menurutnya, aksi yang dilakukan itu karena adeknya tidak lolos pendaftaran dengan sistem zonasi di SMA Negeri 5 Kota Tangerang.
Ayip Muhammad Adam Malik, Seorang wali dari calon siswa SMAN 5 Kota Tangerang mengatakan, dirinya mengukur jarak sekolah dengan rumahnya menggunakan meteran.
“Jarak rumah saya ke sekolah itu 412 meter, berdasarkan titik yang di cek lewat google maps. Saat daftar, adik saya ini ternyata masuk dengan jarak 467 meter berbeda dengan google maps, karena ternyata sistem zonasi itu punya hitungan dan titik koordinat sendiri,” kata Ayip seperti dikutip dari Okezone.
Sang adikpun tidak masuk dalam kuota zonasi, dan tergantikan oleh seorang pelajar lainnya dengan jarak 463 meter.
Ia pun cukup kaget soal perhitungan jarak zonasi itu, tidak ada keterangan jelas titik koordinat perhitungan jarak antara sekolah dengan rumah seperti apa.
“Saya sudah nanya ke sekolah, cuma mereka minta data adik saya doang. Ada beberapa kejanggalan di mana ada beberapa nama calon siswa yang tidak sesuai dengan jarak sekolah ke rumah,” bebernya.
Oleh sebab itu, Ayip meminta kejelasan mengenai titik zonasi yang ditetapkan sekolah dalam proses pendaftaran agar tidak membingungkan para wali murid.
Saat ini, keluarga dari calon siswa mengaku pasrah dan akan mendaftarkan adiknya di sekolah swasta, namun keluarga berencana menggelar aksi unjuk rasa di sekolah tersebut agar sistem PPDB online menjadi lebih baik di tahun yang akan datang.***
Editor: Redaksi