VIDEO

Jae Deen Penyanyi Islami Amerika Siap Berkiprah di Asia Tenggara

1050
×

Jae Deen Penyanyi Islami Amerika Siap Berkiprah di Asia Tenggara

Sebarkan artikel ini

PADANG – Jae Deen, penyanyi religi yang tengah populer di Amerika baru saja merilis lagu terbarunya yang berjudul Solo pada tanggal 6 Desember 2019 di kanal YouTube Deen Starz.

“Salam. Solo adalah single ke tiga saya. Kadang-kadang dalam hidup lebih baik untuk mengejar hal-hal secara sendirian. Pada saat anda terpuruk, hanya anda yang dapat membangun diri anda kembali. Alhamdulillah, karena Ia solo,” kata Jae Deen Saat kami wawancarai melalui akun WhatsApp, Kamis (16/1/2020).

Jae Deen yang bernama asli Joshua Asare lahir di Ottawa, Kanada, dikenal di Amerika lewat lagu religinya yang dikemas dalam genre musik hip hop atau rap. Memulai karirnya di industri musik bersama grup Deen Squad, kini Jae Deen lebih memilih untuk bersolo karir. Sebelum lagu Solo, Jae Deen telah merilis dua lagu, Ahks, dan Pain.

Dalam perjalanan karir musiknya, Jae Deen pernah berduet dengan penyanyi Harris J dan beberapa penyanyi terkenal lainnya dari USA dan Eropa, dan juga pernah tampil pada opening konser Justin Bieber di Kanada saat masih bersama Deen Squad.

Seperti yang dikatakan Jae Deen, ia terlahir dari keluarga non muslim. Saat teman kampusnya mengenalkan surat Maryam di Alquran, Jae Deen jadi tertarik dengan Islam.

Menurut Jae Deen, ada persamaan kisah yang tertulis dalam surat Maryam dengan apa yang pernah dipelajarinya dari agama sebelumnya, terkait dengan kelahiran Nabi Isa AS, membuatnya makin tertarik untuk lebih mendalami Alquran. Akhirnya pintu hidayah terbuka baginya untuk memeluk Islam. Kejadian itu pada tahun 2010, saat ia berusia 15 tahun.

Walaupun dapat hadangan hebat dari keluarga, tapi Jae Deen tak surut untuk meneruskan perjalanan hijrahnya. Ia malah melanjutkan kuliahnya di Jurusan Kesusastraan Islam untuk lebih mendalami Islam. Ia rajin mengikuti kelas-kelas agama yang diadakan di Kanada.

Jae Deen pernah merasa sangat sedih, saat itu ia tidak mengerti apa yang dibaca oleh Imam saat ia ikut salat tarawih berjamaah. Ia merasa sangat cemburu dengan jamaah lainnya yang menangis ketika mendengar imam membaca ayat-ayat suci Alquran.

Jae Deen pun bertekad untuk mendalami bahasa Arab dengan mengambil kursus bahasa Arab. Jae Deen mulai menulis ayat-ayat Alquran dan terjemahannya setiap hari, hingga tuntas seluruh isi Alquran disalin sambil dipahaminya.

“Awalnya sangat sukar, saya sempat kecewa, dan hampir putus asa untuk menuntaskannya,” kata Jae Deen.

Setiap hari Jae Deen mengekspos kegiatannya itu melalui akun media sosialnya, selain untuk memotivasi dirinya agar segera menuntaskannya juga untuk mengajak generasimuda mendalami Alquran. Jae Deen berhasil menyalin seluruh isi Alquran dan terjemahannya dalam waktu 6 bulan.

Mengetahui aktivitas Jae Deen dalam kegigihannya menyalin seluruh isi Alquran dan terjemahannya, serta keaktifannya mengajak generasimuda untuk mendalami Alquran, Jae Deen memperoleh penghargaan ‘The Quran Light of The People Award’ pada tahun 2018 dari MAS ICNA, sebuah konvensi Islam terbesar di Amerika Utara.

Tak hanya bahasa Arab, pada tahun 2017 Jae Deen juga mendalami bahasa Perancis. Dalam 4 bulan, ia berhasil fasih berbahasa Perancis.

Karena minatnya yang besar di bidang musik, Jae Deen menyampaikan dakwah islamiah pada generasimuda melalui karya-karya lagunya, yang mengusung isu-isu kehidupan umat muslim di Amerika, seperti pemakaian hijab, rasisme, tekanan mental, wanita dalam Islam dan lainnya.

“Saat ini saya sedang mendalami bahasa Melayu. Untuk ke depannya, saya ingin melahirkan karya kolaborasi dengan penyanyi-penyanyi di Indonesia, dan Malaysia. Semoga dengan menguasai bahasa Melayu akan memudahkan bagi karya-karya lagu saya untuk diterima oleh masyarakat di Asia Tenggara,” kata Jae Deen.

[Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli]