BERITA

Bali International Hospital Rampung Tahun Ini, akan Serap Tenaga Asing

763
×

Bali International Hospital Rampung Tahun Ini, akan Serap Tenaga Asing

Sebarkan artikel ini
Pembangunan Bali International Hospital di KEK Sanur (Foto: I Nyoman Adhistaya/detikBali)

JAKARTA – Jumat (7/7/2023), Rencana perekrutan tenaga kesehatan asing di BIH diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom.

Dikutip dari detikTravel, Katanya, kedatangan nakes asing itu karena SDM-nya belum ada di Indonesia.

Pulau Dewata kini memiliki bangunan Bali International Hospital (BIH). Dalam operasinya yang membidik pasien turis, destinasi wisata kesehatan itu akan diisi pula oleh tenaga asing.

“Untuk SDM yang nantinya bekerja di rumah sakit itu ada SDM lokal, SDM diaspora, dan tidak menutup kemungkinan ada SDM asing yang secara kualifikasi belum ada atau masih terbatas di Indonesia. Misalnya untuk kedokteran untuk penyakit kanker,” kata Anom.

Namun, menurut Anon, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tidak dilibatkan dalam perekrutan tenaga kesehatan rumah sakit yang berdiri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur tersebut. BIH sendiri masih dalam tahap pembangunan yang rencananya rampung akhir tahun ini.

“Tentunya nanti akan dilengkapi dulu dengan prasarana dan alat kesehatan untuk dapat operasional,” tutur Anom.

Anom melanjutkan, BIH dibangun untuk menjawab tantangan ke depan. Yang mana, Bali sebagai daerah wisata harus mampu memberikan layanan medical tourism yang mumpuni.

“Serta untuk mengurangi jumlah warga negara kita yang berobat ke luar negeri karena belum tersedianya layanan berkelas internasional,” ungkap Anom.

Ada beberapa layanan unggulan di BIH, antara lain, pengobatan kanker dengan metode canggih bekerja sama dengan Mayo Clinic dari Amerika Serikat (AS), layanan estetika atau kecantikan, dan layanan kesehatan ibu dan anak.

Anom menjelaskan Pemprov Bali terlibat sebagai Dewan KEK Daerah. Perannya, sebagai pendukung Dewan KEK Nasional untuk membantu kegiatan KEK ini dengan baik.

“(Pengobatan) tidak hanya (khusus) untuk wisatawan saja, tapi juga untuk orang-orang kaya di Indonesia yang biasa berobat ke luar negeri,” tandasnya.***

Editor: Redaksi