JAKARTA – Sebelum berpergian naik pesawat ternyata tidak dianjurkan untuk mandi, berikut penjelasan pakar kesehatan, Kamis (13/07).
Seorang profesional kesehatan dan nutrisi Integratif bersertifikat dengan spesialisasi dalam komplikasi kulit, Liberty Mills menyatakan mandi sebelum terbang tidak dianjurkan karena ada beberapa faktor.
“Mandi sebelum terbang umumnya tidak dianjurkan karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesejahteraan penumpang selama penerbangan. Mandi sebelum penerbangan tidak dianjurkan,” ujarnya dikutip Penjurupos dari detikTravel.
Alasan utama mengapa mandi sebelum penerbangan tidak disarankan adalah efeknya dalam menghilangkan minyak alami tubuh dan keseimbangan kelembapan.
Mandi air panas dan menggunakan sabun dapat menghilangkan minyak alami yang membantu menjaga kelembapan kulit.
“Hal ini dapat menyebabkan kekeringan dan dehidrasi yang dapat diperburuk oleh tingkat kelembapan yang rendah di kabin pesawat,” jelasnya.
Lebih lanjut, udara kering di dalam kabin dapat semakin membuat kulit dehidrasi. Hal ini akan membuat ketidaknyamanan pada kulit dan berpotensi menimbulkan masalah seperti gatal atau iritasi.
“Selain itu, perlu dicatat bahwa beberapa individu mungkin memiliki kondisi medis tertentu atau kepekaan yang dapat diperparah dengan mandi sebelum penerbangan, misalnya orang dengan eksim atau psoriasis,” ungkapnya.
Mills menambahkan, mandi sebelum penerbangan juga dapat menyebabkan rambut dan kulit kepala cepat berminyak. Apalagi jika keramas dengan air panas.
“Jadi, jika ingin rambut dan kulit Anda dalam keadaan bagus saat terbang, lebih baik untuk tidak mandi,” katanya.
Mandi sebelum terbang juga dapat menambah waktu ekstra. Rutinitas mencuci rambut atau menggunakan produk perawatan akan memakan waktu ekstra.
“Hal ini berpotensi menimbulkan kesibukan atau stres, terutama jika ada tugas lain yang perlu diselesaikan sebelum menuju ke bandara. Penting untuk memberikan waktu yang cukup untuk semua persiapan yang diperlukan tanpa merasa terburu-buru atau kewalahan,” pungkasnya.***
Editor: Redaksi