DUMAI – Walikota Dumai Paisal turun langsung memimpin pembersihan dan pengerukan Sungai Dumai yang meluap akibat curah hujan tinggi dengan mengerahkan alat berat excavator amphibi, Minggu (16/5/2021) malam.
Dampak dari curah hujan tinggi belakangan ini, membuat air Sungai Dumai meluap dan merendami permukiman dan sarana umum di Kelurahan Bintan Kecamatan Dumai Kota, Kelurahan Bumi Ayu dan Kelurahan Bukit Timah Kecamatan Dumai Selatan sejak masuk Idul Fitri 1422 H hingga Senin ini.
Walikota Paisal pada lebaran hari ke empat turun ke lokasi banjir untuk meninjau dan menurunkan excavator amphibi guna melakukan normalisasi di Sungai Dumai yang berada di Kelurahan Bumi Ayu, didampingi Camat Dumai Selatan Yudha dan Dinas PUPR setempat.
Warga sekitar terpaksa juga mengungsi ke lokasi disiapkan pemerintah setempat dan mendirikan dapur umum hingga kondisi kembali normal dan air menyusut. Warga membutuhkan tindakan cepat pemerintah agar banjir dapat segera surut.
“Mohon doanya agar tim bekerja di lapangan bisa segera mengupayakan banjir dapat teratasi,” kata Paisal, Senin.
Paisal menjelaskan, untuk penanganan korban banjir, sudah didirikan posko pengungsi dan dapur umum di sejumlah lokasi aman. Petugas PUPR Dumai hingga kini masih bekerja mengatasi banjir dengan rencana membuat embung dan pembersihan Sungai Dumai.
“Semoga langkah awal pembersihan Sungai Dumai ini dapat berjalan aman dan lancar,” harap Paisal.
Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Dumai Wan Riko menambahkan, saat ini sedang direncanakan membuat embung untuk mempercepat pengendalian banjir, dan sejumlah alat berat sudah dikerahkan ke lokasi banjir.
Banjir akibat hujan ditambah luapan air laut atau air pasang ini sudah berkurang sejak dilakukan normalisasi Sungai Dumai, dan alat berat yang diturunkan hasil koordinasi dengan bidang alat berat Dinas PUPR Dumai.
Excavator amphibi untuk membersihkan, sehingga dapat melancarkan arus air yang selama ini terhambat akibat tumpukan lumpur di sungai, gulma dan rumput serta sampah yang ada di sungai kemudian menghambat kelancaran arus air.
“Kita masih mencari titik lokasi pembangunan embung, dan Alhamdulillah sejak dilakukan pengerukan dan pembersihan sungai kondisi air perlahan menyusut,” sebut Wan Riko. (jok)