GAYA HIDUP

Tata Cara Menyalatkan Jenazah yang Benar Beserta Doanya

622
×

Tata Cara Menyalatkan Jenazah yang Benar Beserta Doanya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi tata cara menyalatkan jenazah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/OzanSatioglu)

JAKARTA – Tata cara menyalatkan jenazah yang benar dapat mengikuti sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Hal ini bertujuan agar amalan tersebut dapat diiringi dengan pahala sesuai dengan hadits. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang mengiringi jenazah dan turut menyolatkannya maka ia memperoleh pahala sebesar satu qirath (pahala sebesar satu gunung). Dan barangsiapa yang mengiringinya sampai selesai penyelenggaraannya, ia akan memperoleh dua qirath.” (HR Jamaah dan Muslim)

Ada sedikit perbedaan dalam tata cara menyalatkan jenazah perempuan dan laki-laki dengan salat pada umumnya. Dalam pengerjaannya, salat jenazah tidak disertai dengan gerakan rukuk dan sujud berikut juga tidak didahului oleh azan dan iqomah.

Berikut urutan lengkap tata cara menyalatkan jenazah perempuan dan laki-laki dikutip dari buku Risalah Jenazah karya Baihaqi Nu’man dan Muhammad Shonhaji.

Tata Cara Menyalatkan Jenazah yang Benar

1. Membaca niat

Niat Sholat Jenazah Perempuan

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Jenazah Laki-laki

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala.”

2. Berdiri bagi yang mampu

3. Membaca takbir sebanyak empat kali termasuk takbiratul ihram

للَّٰهُ أَكْبَ

Bacaan latin: Allahu akbar

Artinya: “Allah Maha Besar,”

4. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama sholat jenazah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bacaan latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

5. Membaca sholawat nabi setelah takbir ke-2

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Bacaan latin: Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aalii sayyidinaa muhammad

Artinya: “Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas keluarganya.”

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3

Doa untuk jenazah laki-laki

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Bacaan latin: Allahhummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu.

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”

Doa untuk jenazah perempuan

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Bacaan latin: Allahhummaghfir laha warhamha wa’aafiha wa’fuanha

Artinya: “Ya Allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”

Bacaan doa untuk jenazah perempuan dan laki-laki lainnya dengan versi yang lebih panjang di antaranya sebagai berikut.

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Bacaan latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahuu wa wassi’ madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-qabri wa’adzaaban-naar

Artinya: “Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan adzab api neraka,”

7. Membaca Doa setelah takbir ke-4

Untuk Jenazah Laki-laki

اللهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا اَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Bacaan latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba’dahu wagfirlana wa lahu

Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia.”

Untuk Jenazah Perempuan

اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Bacaan latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha waghfirlana walaha

Artinya: “Ya Allah, jangan lah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia.”

8. Tata cara salat jenazah ditutup dengan mengucapkan salam sembari memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Bacaan latin: Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Artinya: “Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari Allah SWT.”

Menurut ijma’ ulama yang dilansir dari Prof Wahbah Az Zuhaili dalam Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 hukum pengerjaan salat jenazah adalah fardhu kifayah. Dengan kata lain, kewajiban mengamalkannya menjadi gugur setelah ada sebagian muslim yang mengerjakannya.

“Menyalati mayat selain mati syahid adalah fardhu kifayah atas orang-orang yang masih hidup, seperti halnya prosesi mayat, pemandian, mengkafani, dan mengubutkan mayat,” tulis Prof Wahbah Az Zuhaili.

Kewajiban salat jenazah menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Sebaliknya, jika tidak ada yang mengerjakan, maka shalayt jenazah wajib ditunaikan dan berdosa jika tak dikerjakan.

Sekalipun orang yang meninggal akibat bunuh diri secara sengaja sebagaimana diterangkan dalam Mazhab Hanafi dan Syafi’i. Tetap ada kewajiban muslim lainnya untuk memandikan dan menyalatinya.

Kewajiban untuk melaksanakan salat jenazah ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW. Diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah yang berkata,

أنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كان يُؤتى بالرجلِ الميتِ ، عليه الدين . فيسأل ( هل ترك لدَينه من قضاءٍ ؟ ) فإن حدث أنه ترك وفاءً صلَّى عليه . وإلا قال ( صلُّوا على صاحبِكم)

Artinya: Rasulullah SAW pernah didatangkan kepada beliau jenazah seorang lelaki. Lelaki tersebut masih memiliki utang. Maka beliau bertanya: “Apakah ia memiliki harta peninggalan untuk melunasi utangnya?” Jika ada yang menyampaikan bahwa orang tersebut memiliki harta peninggalan untuk melunasi utangnya, maka Nabi pun menyalatkannya. Jika tidak ada, maka beliau bersabda, “Salatkanlah saudara kalian.”

Sumber: detik.com