TRAVEL

Tanpa Pesawat, Seorang Pria Mantan Tentara ini 10 Tahun Keliling Dunia

663
×

Tanpa Pesawat, Seorang Pria Mantan Tentara ini 10 Tahun Keliling Dunia

Sebarkan artikel ini
Foto: (onceuponasaga/Facebook)

JAKARTA – Pria yang bernama Thor adalah seorang mantan tentara PBB yang keliling dunia tanpa naik pesawat.

Butuh waktu 10 tahun bagi Thor yang bernama lengkap Torbjorn C Pederson untuk bisa keliling dunia. tanpa naik pesawat. Dia sudah berkunjung ke 203 negara dan Maldives menjadi negara terakhirnya.

Dalam wawancaranya bersama Euronews dan dikutip Rabu (14/6/2023), Thor bercerita bahwa perjalanannya keliling dunianya tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa tantangan seperti visa yang lama keluarnya hingga alasan keamanan.

“Umumnya, saya mencoba untuk bergerak kapan saja saya bisa, tapi itu tidak selalu mudah. Terkadang saya harus menunggu visa. Terkadang, saya harus menunggu kapal. Suatu kali saya berada di atas truk selama dua hari di Kongo dan kami harus berhenti di tengah malam karena ada risiko bandit,” kata dia.

Thor memulai perjalanan pertamanya pada tahun 2013, setelah ayahnya mengirimkan sebuah link berita tentang keliling dunia. Di sana barulah dia sadar bahwa belum ada orang yang mengelilingi dunia tanpa penerbangan. Kemudian, ia membulatkan tekad dan memulai perjalanannya

Terjebak pandemi

Perjalanannya terhenti selama dua tahun karena terjebak di Hong Kong. Pada Januari 2020, Thor tiba di Hong Kong dengan kapal kontainer dari Negara Federasi Mikronesia.

Eh, tidak disangka dunia dilanda wabah Covid-19. Perbatasan negara ditutup, perjalanan dibatasi.

Saat itu, dia menyisakan sembilan negara dalam rencana perjalanannya yaitu Palau, Vanuatu, Tonga, Samoa, Tuvalu, Selandia Baru, Australia, Sri Lanka, dan Maladewa.

Dia dijadwalkan meninggalkan Hong Kong dengan kapal kontainer ke Palau, namun wabah virus Corona menghentikan perjalanan. Alih-alih menghabiskan empat hari di kota seperti yang direncanakan semula, Thor akhirnya tinggal selama dua tahun sebelum mengejar kontainer pengiriman selama 27 hari ke Australia.

“Ini merugikan saya, tetapi saya tetap berpegang teguh pada itu dan mempromosikan bahwa jika Anda ingin meraih sesuatu dalam hidup yang mungkin tidak mudah, bertahan dengan itu adalah satu-satunya cara agar Anda pada akhirnya dapat mencapai tujuan Anda,” katanya.

Selama di Hong Kong, dia menghabiskan hari-harinya menangani banyak jalur pendakian Hong Kong, bekerja dengan masyarakat Palang Merah setempat, dan mencatat pengalamannya di blognya, Once Upon a Saga.

Perjalanan epik itu berakhir pada 23 Mei ketika pria berusia 44 tahun itu tiba di Maladewa.

Selain naik kapal dan truk, beragam transportasi digunakan Thor untuk berpindah tempat.

“Bus dan kereta api yang paling banyak. Saya bangga berada di atas 25 kapal kontainer yang menghubungkan benua dan negara kepulauan. Saya bahkan pernah naik kapal pesiar berperforma tinggi, yang cukup istimewa,” kata dia.

Meskipun sudah dekat dengan garis finis, beban petualangan Thor mulai membebani pengelana yang lelah di jalan pada saat berbicara.

Thor menyadari bahwa sekarang misinya berubah setelah menamatkan 203 negara. Prioritasnya bukan jalan-jalan lagi. Dia ingin menjadi manusia normal yang mempunyai keluarga.

“Sudah lama sekali dan prioritas saya berubah. Saya punya istri. Kami ingin memulai sebuah keluarga,” katanya.

Namun demikian, janji untuk menjadi orang pertama dalam sejarah yang mencapai tujuan ini (keliling dunia tanpa terbang) merupakan prospek yang menggiurkan bagi yang memproklamirkan diri sebagai ‘viking modern’.

“Saya bukan seseorang yang menyerah ketika ada sesuatu yang menghalangi jalan saya. Saya menemukan cara. Dan, selama sisa hidup saya, saya akan dapat melihat ke cermin dan mengetahui bahwa saya telah mencoba sesuatu yang sangat keras dan saya menyelesaikannya,” dia menegaskan, demikian dikutip dari detik travel.***

Editor: Redaksi