HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Menjelang Tahun Baru Imlek, dan memasuki Tahun Ular, simbol kebijaksanaan dan pembaharuan, MDRi melakukan survei terhadap 1.000 warga Hong Kong dan Singapura untuk memahami Pandangan mereka tentang masa depan dan pandangan umum tentang prioritas hidup untuk tahun mendatang, survei itu menemukan bahwa nasib ekonomi Singapura dan Hong Kong tampaknya sangat berbeda. Warga Singapura penuh dengan optimisme dan kemampuan beradaptasi, menantikan kemakmuran pada tahun 2025, sementara warga Hong Kong lebih berhati-hati dan pesimis dalam menghadapi prospek yang lebih tidak pasti.
Kisah Dua Kota
Survei terkini yang dilakukan oleh MDRi menunjukkan perbedaan tajam dalam sentimen penduduk di kedua tempat tersebut. Sebaliknya, 51% warga Singapura optimis terhadap tahun mendatang, dibandingkan dengan hanya 29% warga Hong Kong yang memiliki pandangan serupa. Kesenjangan ini melampaui persepsi; hal ini mencerminkan realitas ekonomi yang lebih dalam.
Pertumbuhan ekonomi Singapura diperkirakan sebesar 2,8% pada tahun 2025, didorong oleh kinerja ekonomi yang kuat pada tahun 2024 dan membaiknya permintaan eksternal. Sebaliknya, perkiraan pertumbuhan PDB Hong Kong telah direvisi turun menjadi 2%, terbebani oleh suku bunga yang lebih tinggi dan ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung, khususnya dengan Amerika Serikat. Perlambatan ekonomi telah menyebabkan banyak warga Hong Kong meragukan masa depan mereka, dengan 25% meragukan apakah mereka dapat mencapai tujuan pribadi mereka di tahun mendatang, sementara 57% warga Singapura yakin bahwa mereka dapat mencapai tujuan pribadi mereka.
Keyakinan dan kebahagiaan
Kepercayaan sangat penting bagi kedua tempat, dan perbedaan dalam masalah ini terlihat jelas. 57% warga Singapura yakin akan kemampuan mereka untuk mencapai tujuan mereka, namun hanya 34% penduduk Hong Kong yang memiliki keyakinan yang sama. Rasa kompetensi ini tercermin dalam tingkat kebahagiaan mereka, dengan 55% warga Singapura merasa puas dengan kehidupan sehari-hari mereka, dibandingkan dengan hanya 43% warga Hong Kong.
Namun, di balik perasaan tersebut tersembunyi kekhawatiran umum di antara penduduk kedua tempat, yaitu masalah ekonomi yang mendesak. Di Hong Kong, kekhawatiran ekonomi khususnya terlihat di kalangan kelompok muda, dengan Generasi Z dan milenial menghadapi tekanan keuangan yang luar biasa di tengah kemerosotan ekonomi. Di Singapura, meskipun kesejahteraan finansial tetap menjadi hal yang utama, keluarga dan kesehatan juga menjadi faktor utama dalam perhitungan kebahagiaan.
Kesehatan adalah yang Terpenting
Karena kedua kota bergulat dengan realitas ekonomi masing-masing, kesehatan menjadi hal utama yang menjadi perhatian warga kedua kota. Tahun Ular sering dikaitkan dengan penyembuhan dan transformasi, jadi ini merupakan pengingat tepat waktu tentang pentingnya kesehatan yang baik. Warga Singapura cenderung fokus pada keluarga dan kesehatan, sementara penduduk Hong Kong semakin memperhatikan stabilitas keuangan dan masalah kesehatan.
Penekanan umum pada kesehatan telah membuka jalan bagi pengembangan industri medis dan kesehatan, membawa secercah harapan di tengah suramnya ekonomi. Karena populasi kedua kota tersebut menua, permintaan terhadap layanan terkait kesehatan kemungkinan akan meningkat, sehingga menciptakan peluang untuk inovasi dan investasi.
Memimpin masa depan
“Survei ini menyoroti perbedaan antara Hong Kong dan Singapura, mengungkap tantangan ekonomi dan peluang pengembangan industri perawatan kesehatan pada tahun 2025. Dengan memahami kesenjangan ini, pemangku kepentingan terkait akan Kami akan lebih percaya diri dalam menghadapi situasi yang rumit dan berubah di masa mendatang,” ungkap Simon Tye, CEO MDRi, dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).
Saat Tahun Ular mendekat, warga Singapura mungkin mendapati diri mereka menyingkirkan kekhawatiran lama dan mencari perkembangan baru, sementara warga Hong Kong harus melangkah hati-hati dan waspada terhadap tantangan potensial di masa depan. Pada tahun baru yang transformatif ini, kebijaksanaan dan wawasan akan sangat penting bagi kedua tempat untuk memetakan jalan ke depan.
Siaran berita ini didasarkan pada survei yang dilakukan oleh MDRi antara 31 Desember 2024 dan 6 Januari 2025 untuk mengukur sentimen dan kesejahteraan di Hong Kong dan Singapura menuju level tahun 2025. Survei tersebut mensurvei total 1.000 responden, dengan jumlah responden yang sama (500 di setiap pasar) di kedua pasar untuk memastikan representasi yang seimbang dari demografi kedua pasar.
Untuk informasi lebih lanjut, wawancara atau komentar, silakan hubungi info@mdr-i.com.
Hashtag: #MDRi
The issuer is solely responsible for the content of this announcement.