MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menegaskan komitmen kuat dalam menjaga, mengembangkan, sekaligus mempromosikan budaya Melayu ke tingkat nasional maupun internasional. Penegasan tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Surya, saat menerima kunjungan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro 30 Medan, Senin (17/11/2025).
Dalam pertemuan itu, Surya menyatakan bahwa Sumut siap berperan aktif dalam diplomasi budaya nasional.
“Sebagai provinsi yang memiliki warisan peradaban Melayu yang sangat kuat, Pemprov Sumut berkomitmen untuk menjadi bagian aktif dalam penguatan diplomasi budaya nasional, oleh karena itu, kami menegaskan lima komitmen utama,” kata Surya.
Lima Komitmen Utama Pemprov Sumut untuk Budaya Melayu
Surya memaparkan lima komitmen besar yang akan menjadi fokus Pemprov Sumut dalam menjaga keberlanjutan budaya Melayu:
1. Pelestarian Bahasa dan Dialek Melayu
Pemprov mendukung penuh pendokumentasian dan revitalisasi dialek Melayu pesisir serta bahasa lokal lain yang menjadi khasanah linguistik Sumut.
2. Penguatan Kurikulum Bahasa dan Budaya Melayu
Institusi pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi didorong memasukkan bahasa, sejarah, dan sastra Melayu sebagai muatan lokal ataupun kajian ilmiah.
3. Kolaborasi Akademik dan Riset Internasional
Sumut membuka ruang kerja sama dengan negara serumpun untuk riset, pertukaran akademik, dan kolaborasi ilmiah yang memperkuat kajian budaya Melayu.
4. Pengembangan Pariwisata Budaya Indonesia–Melayu
Destinasi bersejarah seperti Istana Maimun, Masjid Raya al-Mashun, dan kawasan Kesultanan Deli dipersiapkan menjadi pusat heritage tourism berdaya saing global.
5. Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Melayu
Pemprov mendorong pengembangan produk seni, busana, kuliner, dan kriya Melayu modern sebagai bagian dari rantai ekonomi kreatif yang mampu membuka lapangan kerja.
“Dan kelima, penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya Melayu dengan mendorong produk seni, busana, kuliner, dan kriya Melayu modern, sebagai bagian dari rantai ekonomi kreatif yang mampu membuka lapangan kerja dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Surya.
BKSAP Dorong Bahasa Indonesia–Melayu Jadi Bahasa Forum Internasional
Kunjungan BKSAP DPR RI ke Sumut merupakan tindak lanjut dari deklarasi Asosiasi Anggota Parlemen Berbahasa Indonesia–Melayu, yang anggotanya mencakup Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyusun penguatan kerangka kerja agar penggunaan Bahasa Indonesia–Melayu dapat diperluas dalam forum internasional, terutama di lingkungan parlemen ASEAN.
“Jadi kita ingin lebih memperkuat kerangka kerja agar Bahasa Indonesia-Melayu sebagai bahasa persatuan di parlemen ASEAN, tentu pekerjaan yang sangat panjang, kita berharap dalam lima atau sepuluh tahun ke depan ini akan dapat diteguhkan,” kata Mardani.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Wakil Ketua BKSAP DPR RI Muhammad Husein Fadlulloh, para anggota BKSAP seperti Musa Rajekshah, Irine Yusiana Roba Putri, Bramantyo Suwondo, Arzeti Bilbina, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, Fathi, serta jajaran OPD Pemprov Sumut. [Infosumut]

















