SINGAPURA – 5 Desember 2022 – Pearson, perusahaan pembelajaran terkemuka di dunia, telah mengungkapkan hasil dari penelitian terkini yang menunjukkan bahwa lima keterampilan yang paling diminati saat ini adalah keterampilan kemanusiaan (human skill), meskipun berbagai teknologi baru telah mengubah dunia kerja yang akan terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2026.
Negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Malaysia kemungkinan besar akan terdampak oleh ancaman resesi di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia karena pengaruhnya terhadap pariwisata dan perdagangan, sehingga menimbulkan tekanan yang lebih besar pada bisnis lokal dan para karyawan. Dalam periode ketidakpastian ekonomi ini, bisnis mencari karyawan yang dapat tetap relevan dan serbabisa. Mereka yang gagal meningkatkan keterampilannya akan tertinggal oleh karyawan yang lebih siap dan bisa beradaptasi. Pengunduran Diri Massal yang disebabkan oleh pandemi bersamaan dengan gelombang penghematan juga telah menghadirkan ketidakpastian lebih lanjut, sehingga menciptakan lowongan kerja dengan hanya yang paling cocok yang akan bertahan dan berkembang.
Suatu studi Forum Ekonomi Dunia menyoroti bahwa lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia akan membutuhkan pelatihan keterampilan ulang untuk memenuhi permintaan tenaga kerja yang terus berkembang pada tahun 2030. Untuk membantu organisasi dan individu agar berhasil melewati masa resesi, Pearson telah melakukan studi tentang keterampilan utama yang dicari dan pelatihannya disediakan oleh pemberi kerja.
Dengan menggunakan analisis lebih dari 21 juta iklan pekerjaan secara global, Skill Snapshot dari Pearson mengidentifikasi ‘power skill’ terbaru masa kini, yaitu kemampuan yang memperkuat ekonomi dunia dan karier individu saat ini. Analisis menunjukkan bahwa sementara kemampuan teknis pada dasarnya tetap sangat penting untuk banyak peran, para pengusaha sangat menghargai keterampilan kemanusiaan seperti kolaborasi, komunikasi, dan kepemimpinan.
Menurut Skill Outlook dari Pearson, lima keterampilan yang paling banyak dicari oleh pemberi kerja saat ini adalah keterampilan kemanusiaan:
- Komunikasi
- Fokus pada Pelanggan
- Kepemimpinan
- Perhatian terhadap Detail
- Kolaborasi
Dalam pergerakan kita menuju gaya kerja hibrida terbaru, alat pemodelan AI prediktif milik Pearson menunjukkan bahwa lima power skill teratas yang paling dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi pada tahun 2026 juga merupakan keterampilan kemanusiaan:
- Kolaborasi
- Fokus pada Pelanggan
- Pembelajaran Personal
- Fokus pada Pencapaian
- Kecerdasan Kultural dan Sosial
“Mengejutkan sekali ketika mengetahui bahwa keterampilan paling penting yang dibutuhkan dalam angkatan kerja di masa kini dan masa depan ternyata adalah keterampilan kemanusiaan,” jelas Dr. Richard George, Wakil Presiden, Sains Data, Keterampilan Angkatan Kerja di Pearson. “Dibutuhkan investasi yang cepat, karena dasar keterampilan kemanusiaan yang kuat sangat penting untuk kesuksesan para pengusaha dan karyawan. Seiring dengan penerapan berbagai teknologi baru yang terus berlanjut, pentingnya keterampilan nonteknis seperti kemampuan untuk belajar serta kecerdasan kultural dan sosial justru menjadi makin penting. Organisasi yang menyadari hal ini dan berinvestasi dalam membantu karyawan membangun kemampuan fleksibel yang dapat dialihkan adalah organisasi yang akan berkembang pesat di dunia kita yang terus berubah.”
“Meskipun keterampilan teknis makin diminati, namun kemajuan teknologi sering kali membuat keterampilan ini menjadi usang atau unik untuk lingkup pekerjaan tertentu. Sebagai contoh, Resesi Hebat tahun 2008 menimbulkan perubahan besar dalam persyaratan untuk keterampilan saat itu. Keterampilan seperti analisis dan penguasaan data menjadi sangat diminati dan perusahaan-perusahaan tersebut menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk meningkatkan keterampilan atau mempekerjakan kembali. Bahkan dalam peran teknologi, keterampilan kemanusiaan memungkinkan karyawan menjadi tangkas dan mudah beradaptasi dalam pembelajaran mereka,” lanjut Dr. George.
Pearson juga menekankan relevansi Power Skill dengan pasar Asia Tenggara. Di pasar yang bergerak cepat seperti Singapura, pembelajaran personal dan fokus pada pencapaian membantu karyawan membedakan diri mereka dari yang lain. Selain itu, kolaborasi lintas batas dan intraregional adalah bagian umum dari lingkup pekerjaan, terutama di perusahaan multinasional. Keterampilan kolaborasi serta Kecerdasan Kultural dan Sosial membantu karyawan berkembang dalam situasi seperti itu.
Kemampuan untuk belajar terbukti menjadi keterampilan yang sangat penting untuk pertumbuhan karier dan tempat kerja. Dengan dasar yang kuat dalam pembelajaran perusahaan dan tempat kerja, Pearson berada di posisi yang tepat untuk membantu orang-orang dan bisnis mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk perekonomian saat ini.
Sebagai perusahaan pembelajaran terkemuka di dunia, Pearson terlibat dalam studi reguler tentang tren dan kebutuhan bursa kerja saat ini. Dengan menyediakan data ini dan alat pembelajaran yang sesuai untuk kelompok utama seperti pendidik, pemberi kerja, dan bahkan pemerintah, Pearson berperan dalam membantu menutup kesenjangan keterampilan. Pearson membantu mengembangkan dan mendukung soft skill melalui penilaian terintegrasi dan Skill Accelerator Program dengan menyediakan pelatihan keterampilan dalam skenario kehidupan nyata.
Tentang Pearson:
Pembelajaran adalah kekuatan terbesar untuk perubahan di dunia. Lebih dari 20.000 karyawan Pearson menyediakan berbagai produk dan pelayanan kami di hampir 200 negara, dan semuanya bekerja untuk tujuan yang sama, yaitu membantu semua orang mewujudkan potensi mereka melalui pembelajaran. Kami melakukannya dengan penyediaan konten digital dan pengalaman belajar berkualitas tinggi, serta penilaian dan kualifikasi yang membantu orang-orang membangun keterampilan mereka dan tumbuh bersama dunia di sekitar mereka. Kami adalah perusahaan pembelajaran terkemuka di dunia.