BANYUWANGI – Petugas Lapas mendapati MS membawa sabu sebelum mengajar pada Rabu (21/6). Petugas menggeledah tubuh dan barang milik MS lalu menemukan sabu dalam dompet STNK mobil miliknya.
Ustaz berinisial MS (49) membawa narkoba jenis sabu ke Lapas Banyuwangi saat akan mengajar agama. Ustaz tersebut memang ditunjuk untuk mengisi program bina kerohanian warga binaan Lapas Banyuwangi.
Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto menjelaskan petugas sudah curiga dengan gelagat MS sejak sepekan lalu. MS sempat meminta petugas kesehatan Lapas memeriksa tekanan darah usai mengajar.
“Dari gelagatnya, petugas kesehatan kami curiga kalau MS ini seperti orang yang menyalahgunakan narkoba,” kata Wahyu, Kamis (22/6/2023), Dikutip dari detikJatim.
Saat itu, karena tidak memiliki cukup bukti petugas tidak menangkapnya. Para petugas Lapas pun menunggu momentum ketika sang ustaz kembali ke lapas untuk mengajar.
“Saat ada momentum dia masuk lagi ke Lapas kami lakukan penggeledahan secara menyeluruh dan akhirnya ditemukan satu paket kristal putih dalam bungkusan plastik klip di gantungan kunci mobilnya,” kata Wahyu.
Menindaklanjuti temuan itu, para petugas langsung meminta MS untuk menjalani pemeriksaan tes urine. Sesuai dugaan, hasil pemeriksaan urine terhadap yang bersangkutan memang positif.
“Saat dilakukan tes urine, hasil tes urine MS menunjukkan hasil positif metamfetamin dan yang bersangkutan mengaku mengkonsumsi narkoba tadi malam di kediamannya,” lanjut Wahyu.
Kepada petugas Lapas MS mengaku bahwa barang itu dia gunakan untuk konsumsi pribadi. Dirinya mengaku tidak ada niat untuk menyelundupkan sabu itu ke dalam Lapas.
“Atas temuan itu petugas berkoordinasi dengan Satreskoba Polresta Banyuwangi untuk membantu melakukan pengembangan,” tutur Wahyu.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari menyebutkan bahwa MS sebenarnya baru 3 kali itu mengajar agama di Lapas Banyuwangi. Kali ketiga sebelum mengajar itulah MS terciduk membawa sabu.
“MS ini baru tiga kali ini mengajar pembinaan kerohanian di Masjid Lapas Banyuwangi. Mengajarnya setiap hari Rabu,” katanya, Rabu (21/6/2023).
Dia jelaskan bahwa Lapas Banyuwnagi memang bekerja sama dengan sejumlah organisasi keagamaan untuk memperkaya kazanah keilmuan agama para warga binaan.
“Lapas Banyuwangi ada beberapa ustaz yang mengajar beberapa bidang seperti kaligrafi, sejarah kebudayaan Islam, qiraah, hingga Bahasa Arab. Salah satunya MS ini,” ujarnya.***
Editor: Redaksi