SINGAPURA – Saint Clare School resmi meluncurkan Learning Management System (LMS) terbaru yang diklaim mampu merevolusi cara guru merancang pembelajaran dan menyusun Individualised Education Plans (IEPs) bagi siswa berkebutuhan khusus. Menggabungkan teknologi AI generatif dengan lebih dari 15 tahun data kurikulum, platform ini dirancang untuk mempercepat perencanaan, meningkatkan efisiensi pengajaran, serta memperkuat komunikasi antara guru dan orang tua.
LMS inovatif tersebut dikembangkan melalui kolaborasi dengan SOZCODE dan didampingi oleh dewan akademik Saint Clare. Tujuannya jelas: memangkas waktu penyusunan kurikulum pendidikan khusus hingga 30–50%.
Sebelumnya, guru harus menghabiskan berjam-jam untuk membuat IEP dan rencana pelajaran manual. Kini, cukup memasukkan kebutuhan dasar seperti “akademik fungsional” atau “keterampilan sosial”, maka sistem langsung menghasilkan saran berupa tujuan pembelajaran dan ide pelajaran dari bank kurikulum SPED bawaan. Guru tetap memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan kebutuhan unik setiap siswa.
“Pada intinya, LMS ini memberikan lebih banyak siswa berkebutuhan khusus akses terhadap kurikulum yang terstruktur dan terverifikasi—terutama di negara-negara yang masih kekurangan dukungan dan sumber daya untuk pendidikan khusus,” ungkap Kelvin Ng, salah satu pendiri Saint Clare School, dalam rilisnya, Senin (25/8/2025).
Fitur Utama: Single Child View dan Analitik Terpadu
LMS ini dilengkapi fitur “Single Child View”, yang menggabungkan data kehadiran kelas, IEP, catatan terapi, komunikasi guru-orang tua, hingga log audit internal dengan timestamp. Hal ini membuat guru, kepala departemen, hingga pimpinan sekolah bisa bekerja sama lebih efektif dan transparan.
Selain itu, sistem mendukung pelacakan kemajuan siswa serta analisis kustom melalui platform Google Looker Studio. Guru dapat memantau efektivitas IEP, mendeteksi tren hasil belajar, hingga menyempurnakan metode pengajaran berbasis data nyata.
Keterlibatan orang tua juga diperkuat, karena setiap interaksi terekam dalam sistem, memastikan komunikasi tetap terbuka dan konsisten.
Menuju Sistem Pendidikan Khusus Skala Regional
Visi jangka panjang Saint Clare School adalah menjadikan LMS ini sebagai sistem operasi SPED terpadu yang bisa diadopsi sekolah pendidikan khusus di Singapura maupun Asia Tenggara.
Pada akhir 2025 atau awal 2026, sistem ini dijadwalkan diuji coba di dua sekolah afiliasi di Kuala Lumpur dan Sabah. Kehadiran LMS ini diharapkan memberi solusi praktis bagi sekolah-sekolah yang belum memiliki kerangka pendidikan khusus terstruktur, tanpa perlu membangun sistem dari awal.
Dengan bank kurikulum yang selaras dengan standar pendidikan tinggi Singapura, platform ini membuka akses lebih luas untuk pembelajaran individual, kredibel, dan inklusif.
Langkah Baru Pendidikan Khusus
Dengan peluncuran LMS ini, Saint Clare School menegaskan perannya sebagai pelopor dalam transformasi pendidikan khusus berbasis teknologi di kawasan Asia Tenggara. Sistem ini tidak hanya mempercepat kerja guru, tetapi juga memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang terarah, berbasis data, dan berdampak nyata.