JAKARTA – Theo Derick, pendiri Coffee Meets Stocks dan penulis From Zero to Survive, menekankan bahwa membangun personal branding bukan sekadar strategi pemasaran, tetapi jembatan menuju peluang nyata. Dengan konsistensi konten digital, dia berhasil menjalin akses cepat ke berbagai pihak, termasuk manajemen mal besar, yang kini aktif mengajak bekerja sama berkat reputasinya yang kuat.
Menurut Theo, personal branding dapat mengubah citra menjadi aset tak berwujud—integritas, rekam jejak, dan kepercayaan—yang membuka peluang yang sebelumnya sulit terbayangkan. Ini bukan soal popularitas semata, melainkan tentang persona sebagai representasi merek dan penjembatanya dengan audiens.
Strategi Personal Branding ala Theo Derick
1. Awali dari Kesadaran Diri
Theo menyarankan untuk memulai dengan mengenali kekuatan diri sendiri: apa yang kamu kuasai, diapresiasi orang, dan pengalaman apa yang menjadi keunikanmu. Setelah itu, barulah rancang strategi jangka panjang.
2. Bangun dengan Konsistensi dan Nilai
“Personal branding bukan soal viralitas, tapi tentang konsistensi dan nilai yang berdampak,” begitu Theo menyampaikan melalui karya tulis.
3. Isi dengan Cerita yang Relevan dan Style yang Autentik
Menurut Theo, gaya komunikasi yang lugas, spontan, dan relatable sangat membantu menciptakan kedekatan emosional dengan audiens. Visual konten juga penting: tampil profesional, menarik, dan jadikan kontenmu nyaman dilihat.
4. Bangun Sistem yang Tahan Lama
Theo menyarankan membangun tim atau sistem yang mendukung. Ia mengenali perannya sebagai pengelola berbagai bisnis, sehingga sistem konten yang ‘simple’, jelas, dan bisa dijalankan terus-menerus menjadi kunci.
5. Transparansi Finansial dan Manajemen Bisnis
Dalam beberapa kesempatan, Theo juga membagikan pengalaman mengenai pengelolaan keuangan kreator. Seluruh pendapatan konten dikelola melalui perusahaan, bukan masuk langsung ke kantong pribadi. Hal ini mendukung penciptaan kredibilitas dan profesionalitas dalam jangka panjang.
6. Tumbuhkan Kepercayaan dan Akses
Dengan personal branding yang kuat, Theo sudah mendapat kontak langsung dari pihak mal—bahkan tanpa proposal formal—karena reputasinya dianggap tepercaya. Efektif membuka berbagai peluang transaksi dan kolaborasi tanpa hambatan birokrasi yang panjang.
7. Kesabaran dan Konsistensi Waktu
Seperti yang diungkapkan Theo dalam webinar MakinCakapDigital 2022, membangun kredibilitas digital membutuhkan waktu. Konsistensi konten, nilai, dan visi yang jelas akan menarik klien dan mitra bisnis seiring waktu.
Menurut Theo Derick, personal branding adalah seni membangun citra yang bukan sekedar dilihat, tapi dirasakan dan dipercaya. Dia membuktikan bahwa branding yang kuat tidak hanya menaikkan awareness, tetapi membuka akses nyata, kolaborasi, dan peluang yang selama ini terasa jauh.
Jika kamu ingin memulai atau menguatkan personal branding-mu, tulisan From Zero to Survive bisa jadi peta langkah praktis dengan fondasi realistis dan inspiratif.