BERITA

Penguatan Kader BKB Wujudkan Pengasuhan Positif untuk Keluarga Berkualitas

20
×

Penguatan Kader BKB Wujudkan Pengasuhan Positif untuk Keluarga Berkualitas

Sebarkan artikel ini

KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, yang akrab disapa Lisa, terus mendorong peningkatan kualitas keluarga Indonesia melalui penguatan kapasitas kader Bina Keluarga Balita (BKB).

Hal ini disampaikan dalam Pelatihan Kader BKB dalam Memahami Modul BKB Edukasi Masa Anak Sensitif (EMAS) yang digelar oleh Koalisi PAUD HI di Kota Depok, pada Jumat (7/3/2025).

Dalam pemaparannya, Lisa menekankan bahwa usia dini, khususnya 0-3 tahun, merupakan periode emas yang menentukan tumbuh kembang anak secara optimal. 

“Pengasuhan yang baik di awal kehidupan anak akan berdampak besar pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2024, sekitar 10,82% penduduk Indonesia merupakan anak usia dini. Namun, tantangan dalam pengasuhan masih cukup besar, di antaranya 3,69% balita mengalami pengasuhan yang tidak layak, sementara 38,71% anak balita menghadapi keluhan kesehatan, dan sekitar 15,66% masuk dalam kategori hampir terlantar.

Baca Juga  Pemanfaatan Learning Management System dalam Meningkatkan dan Memeratakan Kualitas Pendidikan

Pelatihan ini bertujuan membekali para kader BKB dengan pemahaman mendalam mengenai Nurturing Care Framework (NCF), yang menitikberatkan pada pengasuhan responsif, pemenuhan gizi, layanan kesehatan, serta stimulasi dini bagi anak.

“Sayangnya, menurut riset Tanoto Foundation, hanya 21,8% orang tua yang memiliki keterampilan pengasuhan responsif yang memadai. Oleh karena itu, penting bagi kita menerapkan pola pengasuhan yang adaptif terhadap dinamika sosial saat ini, termasuk tantangan era digital yang berpengaruh pada perkembangan anak,” tambah Lisa.

Dalam sesi pelatihan, para peserta diharapkan memahami peran keluarga sebagai fondasi utama dalam memastikan anak tumbuh sehat, cerdas, dan berkarakter kuat, dengan memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang, stimulasi yang tepat, serta lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal sejak usia dini.

Baca Juga  Efektivitas Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) Perlu Diperkuat

“Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Jika kita ingin mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045, pengasuhan yang positif dan berkualitas harus dimulai sejak dini. Pengasuhan bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah,” tegas Lisa.

Selain itu, pelatihan ini juga menyoroti pentingnya sinergi berbagai pihak, termasuk lintas kementerian dan lembaga, dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. 

“Kemenko PMK, sebagai Ketua Gugus Tugas PAUD HI, telah mengoordinasikan berbagai kementerian dan lembaga agar program pengasuhan anak dapat berjalan secara konvergen dan terintegrasi,” jelasnya.

Para peserta yang terdiri dari kader BKB, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), serta Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) juga diberikan wawasan mengenai Undang-Undang No. 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan. Regulasi ini menegaskan hak setiap anak untuk mendapatkan pengasuhan terbaik yang berkelanjutan.

Baca Juga  Pemerintah Siapkan Strategi Baru PAUD HI 2025-2029

Menutup pemaparannya, Lisa mengajak seluruh kader BKB untuk menjadi agen perubahan di masyarakat dengan aktif mendampingi para orang tua dalam menerapkan pola pengasuhan yang lebih baik, berbasis ilmu pengetahuan, serta sesuai dengan perkembangan zaman dan tantangan sosial yang dihadapi saat ini.

“Peran kader sangat penting dalam mendampingi orang tua agar mereka memahami bagaimana memberikan pengasuhan yang baik. Mari bersama-sama mewujudkan keluarga berkualitas demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kader BKB di Kota Depok semakin siap mengedukasi dan mendampingi keluarga dalam memberikan pengasuhan berkualitas bagi anak-anak mereka.

Sumber :Kemenko PMK