JAKARTA – 14 April 2021 – Penyedia jasa perekrutan profesional Michael Page Indonesia meluncurkan Laporan Tren Tenaga Kerja (public more familiar with “Tenaga Kerja” instead of Talenta eventhough that the correct “formal” translation) 2021, dengan berfokus pada pasar lapangan kerja di Indonesia. Pandemi COVID-19 dan penurunan perekonomian yang diakibatkan telah menimbulkan dampak signifikan di seluruh Asia Pasifik, dan tidak terkecuali Indonesia. Meskipun demikian, optimisme sudah mulai terlihat, dengan sekitar 41% dari perusahaan di Indonesia yang sedang menambah jumlah karyawan mereka dan 34% yang bertahan pada kondisi saat ini pada tahun 2021.
Olly Riches, Presiden Direktur Michael Page Indonesia & Filipina mengatakan, “Indonesia telah memiliki saluran bisnis yang kuat sebelum pandemi menerpa. Sektor e-commerce (I would suggest use e-commerce as people everyday use that word) di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat secara berkelanjutan selama tiga hingga empat tahun terakhir ini, khususnya ketika banyaknya unikorn mendominasi lanskap talenta di Indonesia. Ini memberikan momentum bagi bisnis digital dan teknologi.”
Menurut laporan tersebut, pandemi COVID-19 juga telah menciptakan permintaan yang tinggi di bidang teknologi, banyak posisi yang peruntukkan bagi platform e-commerce, perusahaan rintisan, atau divisi-divisi yang akan beralih ke sistem digital – baik sektor tradisional yang sedang berupaya memperkuat teknologi mereka, atau bisnis yang sedang melakukan transisi menuju era digital. Kami melihat adanya permintaan yang besar terhadap tenaga kerja berpotensi tinggi yang memiliki latar belakang teknologi, dan berhasil mengajak warga negara Indonesia yang berada di luar negeri kembali ke negaranya, terutama untuk posisi pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi.
Menurut laporan tersebut, 57% perusahaan teknologi di Indonesia memperkirakan rata-rata 14% peningkatan dalam jumlah karyawan pada tahun 2021. 63% pekerja profesional di bidang teknologi yang sudah dipekerjakan mengharapkan peluang baru pada tahun 2021, sementara 30% di antaranya terbuka terhadap peluang baru secara pasif, hal ini menyebabkan aktivitas ketenagakerjaan yang meningkat.
Mempertimbangkan kompetisi bagi tenaga profesional di bidang teknologi yang memiliki potensi tinggi, Olly Riches menganjurkan, “Perusahaan teknologi harus mengidentifikasi keuntungan-keuntungan bernilai tambah dari mereka ketika merekrut tenaga kerja di bidang teknologi di Indonesia. Meskipun ketersediaan tenaga kerja di bidang teknologi telah meningkat dari tahun ke tahun (terutama dalam fungsi rekayasa perangkat lunak), namun hal ini masih tetap menjadi salah satu pasar yang paling digerakkan oleh kandidat.”
Sebagai opsi yang dapat dijalankan untuk menjembatani kesenjangan keterampilan yang timbul dari pergerakan mereka menuju pemulihan bisnis pada tahun 2021, 52% perusahaan di Indonesia menyebutkan bahwa mereka berinvestasi kepada karyawan dengan cara menyediakan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja, sementara 41% beralih untuk menggunakan otomatisasi untuk proses-proses dasar.