KEMENKO PMK — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan, lembaga pendidikan tinggi dan organisasi kemahasiswaan harus menjadi lokomotif, penggerak pembangunan SDM Unggul.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Sarasehan Nasional Pra Munas Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII), di Hotel Patrajasa Semarang, pada Sabtu (8/2/2045).
Saya ingin mengatakan bahwa “lembaga pendidikan tinggi itu harusnya bisa jadi lokomotif. Bukan lokomotif yang jalan sendirian, tapi lokomotif yang menarik gerbong yang panjang” ujar Menko PMK.
Lebih lanjut, menurut Menko Pratikno, IKA-PMII merupakan tempat berkumpulnya para sarjana, alumni mahasiswa yang telah mengalami proses pendidikan yang sangat panjang sehingga menjadi SDM Unggul. Alumni yang telah ditempa melalui serangkaian proses pembelajaran untuk menciptakan IPTEK unggul. Bila diibaratkan, lembaga pendidikan tinggi dan organisasi kemahasiswaan adalah otak yang menjadi lokomotif mesin penggerak kereta api.
Sehingga, ia menyampaikan, lokomotif seperti IKA-PMII harus bisa membantu pemerintah membawa gerbong permasalahan masyarakat, seperti permasalahan kesehatan, pendidikan, dan permasalahan lainnya sebagai dampak disrupsi teknologi.
“Pemerintah dan negara tidak mungkin bisa menjalankan tugasnya tanpa dukungan dari berbagai macam organisasi sosial,” ujar Menko PMK.
Menko Pratikno berharap, IKA-PMII yang juga berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama dapat menjadi lokomotif yang mampu menarik gerbong panjang berupa gerbong permasalahan masyarakat. Disamping itu, PMII juga harus mampu membangun rel untuk membantu memberdayakan masyarakat, memajukan masyarakat, dan menciptakan SDM Unggul.
“Atas dasar itulah, saya ingin dompleng dan menegaskan bahwa IKA-PMII harusnya menjadi lokomotif. Melihat jauh ke depan serta melihat ke belakang memastikan semuanya diberdayakan ikut dalam gerbong dan melaju cepat pada rel yang benar,” ungkapnya.
Sumber :Kemenko PMK