BULAN Desember tahun 2020 Rakyat Dumai akan dihadapi dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.Hal ini rakyat tentu saja bukan sekedar memilih Kepala Daerah akan tetapi memilih sosok seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang mampu menjadi inspirasi serta mampu menggerakkan rakyat kearah kemajuan di segala bidang.
Pemimpin yang amanah bebas dari unsur korupsi tentu saja menjadi harapan bagi seluruh rakyat Dumai dan bukan sekedar mimpi hal ini bisa terujud jika para pemilihnya mempunyai tingkat kecerdasan dalam memilih Pemimpin masa depan.
Memilih pemimpin yang anti korupsi dan punya komitmen memerangi korupsi seharusnya menjadi panduan pemilih yang menggunakan hak pilih pada Desember tahun ini. Menyelisik lebih dalam soal rekam jejak anti korupsi perlu menjadi acuan dalam memilih pemimpin.
Dan bagi seorang Petahana (sedang berkuasa) ingin bertarung kembali rakyat pemilih dituntut tahu akan janji politiknya saat pemilihan lima tahun lalu.
Program percepatan penyediaan air bersih serta penempatan tenaga kerja lokal seratus persen pada perusahaan yang ada di kota Dumai pernah menjadi skala prioritas pasangan Zul As – Eko Suharjo saat bertarung pada Pilkada Dumai lima tahun lalu.
Tentu saja hal ini perlu menjadi pertanyaan bagi masyarakat sejauh mana program tersebut telah berjalan atau mendekati keberhasilan.Seperti yang kita ketahui air bersih yang menjadi program utama belum juga dapat dinikmati sepenuhnya oleh warga Dumai.
Apa lagi tahun 2020 ini adalah tahun politik, seperti kabar yang beredar Eko Suharjo SE, Wakil Walikota Dumai saat ini berniat untuk maju kembali sebagai orang nomor satu pada Pilkada Desember 2020 mendatang.
Predeksi penulis mengatakan jika air bersih tidak juga mengalir menjekang akhir jabatan Zul As – Eko Suharjo, hal ini akan menjadi isu politik bagi lawan saat Pilkada Dumai tahun ini.
“kegagalan” pemerintah dalam merealisasikan keberadaan air bersih juga menjadi tanggung jawab Eko Suharjo sebagai Wakil Walikota,untuk itu perlu kiranya Eko memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi gagal paham yang berujung kepada senjata politik yang bakal menghantamnya.
Dan bagi para pemilih yang mempunyai hak pilih dituntut untuk memilih dengan seksama, cerdas dengan mengetahui jejak rekam anti korupsi serta keberhasilan program sesuai janji politkmya lima tahun silam. (red)
