KEMENKO PMK — Pemerintah terus memperkuat langkah pemulihan pascabencana melalui koordinasi lintas sektor yang solid dan berkesinambungan. Sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat koordinasi pada Rabu (14/5/2025) di Graha BNPB, Jakarta.
Pertemuan dipimpin oleh Staf Khusus Bidang Mobilisasi Sumber Daya Bencana Kemenko PMK, Mochammad Luthfie Beta, didampingi Asisten Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kemenko PMK. Rombongan diterima oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah, serta Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah.
Salah satu agenda utama yang dibahas adalah progres pembangunan Hunian Sementara (Huntara) Tahap III yang dirancang untuk 250 kepala keluarga. Pembangunan melibatkan 100 personel gabungan dari unsur TNI dan masyarakat sipil sebagai wujud gotong royong dalam pemulihan. Sebagian besar unit menunjukkan kemajuan signifikan dan secara bertahap mulai mendekati tahap akhir penyelesaian.
“Kami sangat mengapresiasi semangat kolaboratif seluruh pihak. Progres yang telah dicapai menjadi bukti nyata bahwa pemulihan pascabencana bisa berjalan dengan baik jika ditopang sinergi dan kerja bersama,” ujar Mochammad Luthfie Beta.
Sebanyak 450 kepala keluarga telah menempati huntara, sementara sisanya masih dalam proses transisi di pos pengungsian maupun pengungsian mandiri. Pemerintah juga telah menyediakan lima unit sumur bor yang berfungsi dengan baik, serta terus berupaya menambah infrastruktur dasar lainnya seperti sambungan listrik dan sumber air bersih agar kualitas hidup masyarakat semakin meningkat.
Dalam rapat tersebut juga disampaikan perkembangan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di Noboleto untuk 400 kepala keluarga. Akses jalan menuju lokasi kini telah dialihkan melalui jalur baru di wilayah Hulu Lela, yang segera dapat digunakan untuk mobilisasi material. Masyarakat setempat turut berkontribusi dengan menyerahkan lahan seluas 50 hektar, membuka ruang percepatan pembangunan di kawasan Noboleto, Bunga Welo, dan Walang.
“Pemulihan pascabencana tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun harapan dan kehidupan baru bagi masyarakat. Kolaborasi antarlembaga menjadi kunci utama keberhasilan,” tambah Luthfie.
Pemerintah menargetkan peletakan batu pertama pembangunan huntap dapat dilaksanakan dalam waktu dekat sebagai simbol dimulainya tahap pemulihan jangka panjang. Untuk mendukung kebutuhan dasar di lokasi huntap, Kemenko PMK akan terus memperkuat koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian PU, Kementerian ATR/BPN, PLN, dan lainnya.
BNPB menyambut positif langkah proaktif Kemenko PMK dan akan segera mengirimkan surat resmi guna memperkuat dukungan antarinstansi. Sinergi lintas sektor ini menjadi fondasi strategis dalam memastikan kelangsungan kehidupan masyarakat serta mempercepat pemulihan sosial-ekonomi di wilayah terdampak.
Sumber :Kemenko PMK