BEIJING, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Pameran Dagang Jasa Internasional China 2025 menegaskan komitmen China terhadap keterbukaan tingkat tinggi, menurut seorang pakar.
“Bidang-bidang inilah yang saat ini menentukan transisi dari layanan tradisional menuju solusi berteknologi tinggi dan berbasis pengetahuan,” ujar Tolonbek Abdyrov, profesor ekonomi dan wakil rektor International Higher School of Medicine di Kirgistan, kepada Xinhua. Ia merujuk pada dorongan China dalam pengembangan komputasi awan, big data, kecerdasan buatan, teknologi finansial, layanan kesehatan digital, dan pendidikan daring.
Pameran tahun ini, yang dijadwalkan berlangsung dari Rabu hingga Minggu di Beijing, menyoroti bagaimana teknologi digital dan cerdas tengah membentuk ulang sektor jasa.
“Bagi komunitas internasional dan banyak negara di dunia, ini berarti adanya peluang bukan hanya untuk mengakses teknologi modern, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam standar baru pasar global,” ujarnya.
Abdyrov menyatakan bahwa China terus menyempurnakan sistem dan mekanisme keterbukaan ekonominya ke dunia. Bagi negara berkembang, lanjutnya, kerja sama dengan China dalam sektor jasa menawarkan berbagai keuntungan nyata.
Keterangan Foto: Seorang pengunjung melintasi instalasi di lokasi pelaksanaan Pameran Dagang Jasa Internasional China (CIFTIS) yang akan datang di Taman Shougang, Beijing, 9 September 2025. (Xinhua/Chen Zhonghao)
“Pertama, ini membuka akses ke pasar terbesar di dunia, di mana permintaan terhadap solusi inovatif terus meningkat. Kedua, China menciptakan kondisi yang mendukung kerja sama lintas negara, yang mengurangi hambatan masuk dan keluar pasar,” jelasnya. Hal ini juga mencakup peluang untuk memajukan layanan hijau dan berkelanjutan, yang meletakkan dasar bagi kemitraan jangka panjang yang sejalan dengan tujuan pembangunan global.
Menurut Kementerian Perdagangan China, nilai impor dan ekspor jasa China pada paruh pertama 2025 mencapai lebih dari 3,8 triliun yuan (setara sekitar 533 miliar dolar AS), naik 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini, kata Abdyrov, menyoroti bagaimana sektor jasa kini muncul sebagai sektor strategis, bahkan ketika perdagangan barang secara global melambat.
Sang profesor juga menyoroti reformasi kelembagaan China, seperti penyederhanaan aturan untuk perusahaan asing, zona perdagangan bebas percontohan, dan standar digital baru, sebagai contoh nyata upaya Beijing dalam mendorong keterbukaan dan inovasi.
“Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat daya saing China, tetapi juga menciptakan platform partisipasi yang setara bagi mitra, termasuk negara berkembang,” kata Abdyrov.
Ia menambahkan bahwa pameran ini bukan hanya akan menjadi etalase pencapaian China, tetapi juga undangan bagi negara lain untuk turut membentuk generasi baru aturan perdagangan global yang berlandaskan pada inovasi, digitalisasi, dan pertumbuhan berkelanjutan.
Keterangan Foto: CIFTIS 2025 dibuka di Beijing dengan tema “Merangkul Teknologi Cerdas, Memberdayakan Perdagangan Jasa”
Hashtag: #CIFTIS
The issuer is solely responsible for the content of this announcement.