EKONOMI

Lapak Pasar Kelakap Tujuh Siap Dibangun, Pedagang Pasar Bersedia Pindah?

680
×

Lapak Pasar Kelakap Tujuh Siap Dibangun, Pedagang Pasar Bersedia Pindah?

Sebarkan artikel ini

DUMAI – Keberadaan pasar Kelakap Tujuh yang di bangun pada era Walikota Dumai H Khairul Anwar melalui bantuan APBN Kementerian Perdagangan enggan ditempati pedagang.

Pasalnya, Seluruh pedagang dari jenis penjual ikan, daging dan sayuran tidak mau berjualan di pasar tersebut karena jauh dari pemukiman penduduk.

“Pembeli tidak ada. Selain itu, agen ikan tidak ada di pasar Kelakap Tujuh, karena letak pasar yang sangat jauh dari pemukiman penduduk, dan pembeli lebih baik belanja ke pasar terdekat seperti pasar Pulau Payung,” ujar beberapa pedagang saat itu.

Jika pedagang berjualan di pasar Kelakap Tujuh, maka resiko yang di alami adalah kerugian, barang tidak terjual dan busuk. Modal yang dikeluarkan membeli barang dagangan tidak kembali.

Ada satu hal penting yang harus dipahami oleh Pemko Dumai terkait lingkungan. Pasar tersebut hendaknya ditutup, karena keberadaan jaringan sutet dengan radiasi dan tegangan tinggi yang melewati pasar tersebut. Dampak radiasi sutet sangat berbahaya bagi manusia.

Ketika pembangunan jaringan sutet di pemukiman dan perkebunan masyarakat, dilakukan ganti rugi lahan dan di bawah jaringan sutet tidak boleh ada rumah penduduk.

Menurut catatan, Pemko Dumai telah tiga kali berupaya memindahkan pedagang kaki lima dari pasar Dock ke pasar Kelakap Tujuh. Upaya tersebut terkesan sia-sia, karena saat itu satu persatu pedagang meninggalkan lapak dan kembali berjualan di pinggir jalan MH Thamrin.

Walikota Dumai Paisal kembali merencanakan pemindahan pedagang pasar MH Thamrin atau pasar Dock ke pasar Kelakap Tujuh dengan bergerak cepat membangun lapak agen ikan.

Diketahui, baru 2 tahun menjabat sebagai Walikota Dumai, Paisal membangun lapak agen ikan di pasar Kelakap Tujuh melalui APBDP Dumai tahun 2022 senilai Rp 3.219.262.796, dengan kontraktor pelaksana CV Shalsabilla.

Pantauan di lapangan, lapak agen ikan tampak selesai dibangun dan yang tersisa ada satu bangunan lagi yang belum tuntas. Secara keseluruhan kualitas pekerjaan dinilai kurang memuaskan, pekerjaan bangunan yang memakai keramik ketika diketok tampak suara nyaring tanda belum padat dan kurang semen. Kemudian halaman parkir kendaraan tampak tidak padat dan coran semen tidak merata.

Menurut Walikota Dumai Paisal, lapak agen ikan dibangun di pasar kelakap tujuh dan akan memindahkan seluruh agen ikan dari pasar Bundaran. Rencananya jika agen ikan telah pindah dari pasar Bundaran ke pasar Kelakap Tujuh dan berjalan lancar, perlahan pedagang Pasar Dock akan dipindahkan juga ke pasar Kelakap Tujuh.

Namun hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar, apakah semudah itu memindahkan agen ikan dari pasar Bundaran ke pasar Kelakap Tujuh dan apakah pedagang pasar Dock bersedia pindah ke pasar Kelakap Tujuh?

Seseorang pedagang ikan di pasar Bundaran yang tidak ingin disebut namanya mengungkapkan, bahwa Walikota Dumai Paisal terbujuk rayu dan terlalu percaya omongan segelintir orang yang mengatas namakan agen ikan asar Bundaran bersedia pindah ke pasar Kelakap Tujuh.

“Tidak semua pedagang ikan di pasar Bundaran yang menandatangi surat pernyataan bersedia pindah ke pasar Kelakap Tujuh. Kuat dugaan ada beberapa nama pedagang ikan pasar Bundaran dicatut namanya untuk kepentingan orang tertentu demi mendapat keuntungan,” ungkapnya.

Keterangan sumber tersebut masuk dinilai akal. Hal ini ditandai ketika melakukan cek fisik ke pasar Kelakap Tujuh bertemu dengan seseorang warga sekitar yang mencari sisa kayu bangunan. Warga tersebut menyebut sosok nama kontraktor pelaksana proyek kios ikan pasar Kelakap Tujuh.

Nama yang disebut warga sama dengan nama yang disebut pedagang ikan pasar Bundaran yang merupakan pembisik ke Walikota Paisal bahwa pedagang ikan pasar Bundaran bersedia pindah ke pasar Kelakap Tujuh namun terlebih dulu di bangun kios atau lapak agen ikan.

Seolah percaya dengan sosok tersebut, Walikota Paisal bersedia membangun lapak agen ikan di pasar Kelakap Tujuh. Ternyata, info yang didapat kontraktor pelaksananya adalah sosok pembisik yang merupakan tim sukses Paisal ketika Pilkada Dumai 2019 lalu. (rhs)