SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Tzu Chi Foundation (Singapura) dan Tzu Chi International Youth Association (TIYA) dengan bangga mengumumkan keberhasilan penyelenggaraan TIYA Conference 2025, yang mempertemukan para pemimpin muda, pakar industri, dan praktisi dari berbagai organisasi yang berfokus pada keberlanjutan dari seluruh dunia, untuk mendorong aksi nyata dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari 130 delegasi muda menghasilkan 15 rencana aksi, mencakup solusi mulai dari mikrogrid pintar untuk desa terpencil hingga pembangkit listrik tenaga angin milik komunitas.
Pemuda sebagai Pemimpin Keberlanjutan
Konferensi ini diselenggarakan pada 22–24 Agustus di Tzu Chi Humanistic Youth Centre di Singapura, dan mencakup kegiatan kunjungan pembelajaran, diskusi pleno, lokakarya interaktif, serta sesi Pengembangan Rencana Aksi yang dirancang untuk membekali para pemimpin muda dengan alat, jaringan, dan wawasan praktis guna membentuk masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan, sesi Pengembangan Rencana Aksi di hari ketiga menjadi sorotan utama, di mana para peserta muda menghasilkan solusi inovatif terhadap isu-isu mendesak.
Salah satu tim menyoroti kebakaran berulang di Jakarta, mengusulkan solusi berupa perumahan tahan bencana, utilitas yang andal, dan pencegahan kebakaran yang ditingkatkan demi melindungi komunitas yang terdampak. Tim lain fokus pada banjir tahunan di Malaysia, merancang strategi sejalan dengan SDG 11 untuk melindungi kelompok rentan, mendukung keluarga berpenghasilan rendah, dan mendorong perencanaan kota yang tahan bencana. Sementara itu, tim gabungan dari Malaysia, Filipina, Nepal, dan Sudan menyoroti tantangan akses kesehatan dan martabat bagi komunitas tanpa kewarganegaraan di Sabah, dengan mendorong solusi untuk air bersih, sanitasi, dan hunian berkelanjutan.
Shaan Gom, Koordinator Keterlibatan dan Pemberdayaan Pemuda Adat dari United Nations Development Programme (UNDP) Bangkok Regional Hub, yang juga menjadi fasilitator dalam panitia penyelenggara, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi lintas negara dalam konferensi ini.
“Dialog lintas negara antara para pemuda dan mentor dari berbagai latar belakang adalah keunikan utama TIYA Conference. Ini membangun kesadaran dan rasa solidaritas yang mungkin tidak tercipta dalam konteks lain,” ujar Shaan.
Perjalanan para delegasi tidak berhenti di akhir acara. Tim TIYA akan terus mengadakan sesi peningkatan kapasitas dan konsultasi daring dengan para ahli selama empat hingga dua belas minggu ke depan. Selain itu, terdapat potensi untuk membawa rencana aksi yang layak ke panggung global, termasuk melalui kompetisi Generation Hope Goals: Actions for the SDGs edisi 2026.
Peluang berbagi pengetahuan dan kolaborasi berlimpah
Sebelum sesi Pengembangan Rencana Aksi, para delegasi muda menghabiskan dua setengah hari belajar langsung dari para pakar industri. Organisasi yang berpartisipasi termasuk Tonibung, AVPN, UNDP Bangkok Regional Hub, World Association of Girl Guides and Girl Scouts, dan lainnya. Tania Lim dari Divisi Energi UNESCAP dan Dayyan Shayani dari UN Statistics Division juga terlibat dalam sesi persiapan, membantu peserta memahami konteks dan isu utama konferensi.
Empat sesi utama menjadi tulang punggung konferensi, masing-masing berfokus pada satu SDG dan isu yang relevan di kawasan Asia-Pasifik:
- Perjalanan Pembelajaran ke Singapore Sustainability Gallery atau Tur Pesisir bersama Orang Laut SG (SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi)
Peserta mengikuti pengalaman pembelajaran mendalam tentang manajemen air berkelanjutan di Singapore Sustainability Gallery atau belajar langsung tentang ekosistem pesisir dan budaya tradisional bersama komunitas Orang Laut SG.
- Perubahan Energi: Pemuda Membayangkan Ulang Sistem Energi (SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau)
Peserta membahas kompleksitas transisi energi, dari meningkatnya permintaan akan energi bersih hingga pentingnya solusi berbasis komunitas. Diskusi menyoroti integrasi pengetahuan masyarakat adat, risiko rantai pasok ekstraktif, dan pentingnya keadilan energi.
- Memicu Perubahan: Investasi Sosial Berbasis Hasil (SDG 9: Industri, Inovasi & Infrastruktur)
Sesi ini menggali bagaimana model pembiayaan berbasis hasil dapat memicu inovasi dan akuntabilitas dalam mengatasi tantangan sosial. Fokus pada hasil terukur membuka peluang bagi inisiatif anak muda untuk menarik pendanaan dan memperluas dampaknya.
- Kota yang Dihidupkan Kembali: Pemuda Merancang untuk Manusia dan Planet (SDG 11: Kota dan Pemukiman Berkelanjutan)
Melalui studi kasus dari Malaysia, Filipina, dan misi bantuan Tzu Chi untuk Badai Haiyan, sesi ini menekankan pentingnya perencanaan kota yang berpusat pada manusia. Para peserta membahas bagaimana kota bisa mengintegrasikan ketahanan, sensitivitas budaya, dan partisipasi pemuda dalam menghadapi tantangan iklim dan sosial.
Bagi Bella Citra Hadini, pendiri Youthoffer, organisasi pengembangan diri untuk pemuda di Indonesia, konferensi ini memberikan pengalaman yang transformatif. Ia pernah memimpin inisiatif seperti Project Smiles yang mengajarkan anak-anak di Filipina tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi.
“Setelah mengikuti TIYA Conference, saya belajar banyak tentang bagaimana menyampaikan ide kepada investor. Saya juga baru menyadari pentingnya riset mendalam untuk memastikan solusi yang kami usulkan benar-benar bermanfaat bagi komunitas sasaran,” ujar Bella.
Melangkah ke Depan
Dengan meningkatnya tekanan iklim, sosial, dan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik, TIYA Conference 2025 menegaskan kembali peran penting anak muda dalam membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan. Komitmen yang dibuat selama konferensi kini beralih ke tahap implementasi, dan TIYA bersama mitra-mitranya akan terus menyediakan bimbingan, sumber daya, dan peluang pendanaan untuk memastikan ide-ide yang lahir dapat diwujudkan menjadi perubahan nyata dan berdampak jangka panjang.
“Masa depan pembangunan berkelanjutan sedang ditulis hari ini oleh anak-anak muda yang menolak untuk diam terhadap status quo. Konferensi TIYA bangga menjadi platform yang tidak hanya memperkuat suara mereka, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan untuk bertindak,” ungkap Lim Cho “
TIYA 2025 dalam Angka:
- 3 hari diskusi tingkat tinggi, lokakarya interaktif, dan laboratorium kolaboratif
- Lebih dari 150 delegasi muda dari 15 negara
- 15 rencana aksi dikembangkan
- 6 mentor dan fasilitator dari sektor pemerintah, akademisi, masyarakat sipil, dan swasta’
- 5 SDGs disorot: SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 9: Industri, Inovasi & Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Pemukiman Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan.
Untuk melihat-lihat dan mengunduh foto acara, silakan kunjungi TIYA Conference (2025) – Tzu-Chi Foundation (Singapore).
Hashtag: #YouthLeadership #Sustainability #SDGs #CleanEnergy #TIYA2025 #TzuChiFoundation #ClimateAction #SocialImpact #Education #Innovation #InclusiveFuture #YouthEmpowerment #EnergyTransition #RenewableEnergy
The issuer is solely responsible for the content of this announcement.