BERITA

Kompolnas Ingatkan Kewaspadaan Peningkatan Kejahatan di Tengah Pandemi Covid-19

998
×

Kompolnas Ingatkan Kewaspadaan Peningkatan Kejahatan di Tengah Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini
Komisioner Kepolisian Nasional, Dede Farhan Aulawi

JAKARTA – Seluruh masyarakat dunia, termasuk masyarakat Indonesia tahu dan menyadari bahwa wabah Coronavirus Disease (Covid-19) sedang menyelimuti seluruh permukaan bumi. Hampir tidak ada lagi negara yang bebas wabah Covid-19, tinggal masalah manajemen informasi saja.

Ada negara yang mengambil kebijakan informasi tertutup, dan ada juga yang terbuka. Dalam situasi seperti ini, di beberapa wilayah tampaknya ada peningkatan jumlah tindak kejahatan.

Merujuk teori kejahatan, kejahatan bisa terjadi karena faktor “niat” dan “kesempatan”. Para penjahat saat ini nampaknya merasa memiliki “kesempatan” karena Polri dinilai sedang sibuk mengurusi soal pencegahan penyebaran Covid-19. Karena merasa memiliki “kesempatan” inilah akhirnya banyak aksi kejahatan yang terjadi. Baik kejahatan konvensional seperti pencurian, penjambretan, begal, penyelundupan narkoba dan lain-lain. Juga kejahatan modern berbasis IT tidak ketinggalan.

“Untung saja Polri tidak lengah, makanya berhasil menggagalkan penyalahgunaan narkoba di Depok, Lampung Selatan, dan beberapa daerah lainnya. Ini dedikasi dan prestasi yang patut dihargai karena mampu bertindak profesional dalam berbagai tindak kejahatan yang terjadi di tengah masyarakat.” kata Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI, Dede Farhan Aulawi di Jakarta, saat berbincang-bincang dengan melalui sambungan telepon, Senin (20/4/2020).

Paralel dengan penindakan hukum, Polri juga sedang gencar menjalankan berbagai program Pemerintah di bidang pencegahan penyebaran Covid-19. Mulai dari berbagai aksi simpatik seperti pemberian berbagai bantuan, sosialisasi, sampai pembubaran kerumunan orang.

Menurut Dede, bagi yang tidak mengerti mungkin akan mempergunjingkan, tapi yang mengerti pasti akan berterima kasih. Saat orang lain harus “Stay at Home”, sementara polisi harus keluar melakukan patroli untuk kepentingan keselamatan masyarat itu sendiri.

Anggota Polri sebagai manusia biasa yang punya keluarga, sebenarnya ingin beristirahat juga. Namun mengingat panggilan tugas untuk kemanusiaan dan keamanan, akhirnya selalu sigap jalankan kewajiban untuk pastikan masyarakat bisa aman dan tenteram.

“Oleh karenanya, mari bantu seluruh pejuang kemanusiaan yang sedang bertempur melawan Corona, dengan cara yang sangat sederhana “Stay at Home”,” pungkas Dede mengakhiri perbincangan.