DUMAI – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai Riau dr Ridhonaldi menyatakan kondisi kesehatan pasien terduga suspek Corona yang dirawat di ruang isolasi mulai membaik, suhu panas turun dan batuk sudah berkurang.
Meski kondisi kesehatan mulai baik, namun pasien laki laki dewasa ini tetap dirawat intensif dalam ruangan isolasi hingga keluar hasil pemeriksaan laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
“Kesehatan pasien sudah membaik, tim medis juga sudah mengambil sampel untuk diuji di laboratorium, kita tunggu hasil nya semoga negatif,” kata Ridho kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).
Menurutnya, pasien akan terus dirawat di RSUD Dumai sebelum keluar hasil laboratorium Dinkes Riau, dan belum ada rencana dikirim ke rumah sakit Pekanbaru.
Sebelumnya pasien ini dinyatakan terduga Corona karena memiliki ciri ciri berdasarkan hasil pemeriksaan, dan langkah antisipasi dilakukan penanganan medis dengan perawatan isolasi sesuai prosedur ditentukan.
Pasien ini datang ke rumah sakit untuk berobat, dan setelah diperiksa ditemukan ada ciri ciri, misal batuk filek dan keluar lendir dari hidung, sesuai prosedur ditempatkan di ruang perawatan intensif dan isolasi.
Ridho mengimbau agar masyarakat tidak resah dan panik karena pasien sudah ditangani medis sesuai prosedur dan seluruh petugas lakukan antisipasi penyebaran, namun tetap harus waspada dan menjaga kesehatan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Dumai Syaiful mengatakan, pasien ini dicurigai suspect Corona karena dalam dua pekan terakhir berhubungan langsung dengan kapal berbendera asing yang pernah singgah ke sejumlah negara terpapar Corona.
Awalnya pasien ini mengalami demam tinggi beberapa hari dan telah beberapa kali berobat, sampai sekarang masih demam. Saat diukur suhu tubuhnya sekitar 37 hingga 38 derajat selcius.
Pengertian Suspek
Ahli penyakit tropik dan infeksi dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Erni Juwita Nelwan, SpPD, menjelaskan apa yang sebenarnya dimaksud dengan ‘suspek’ dalam kasus virus corona.
“Suspek itu biasanya kalau kasus tersebut sudah memenuhi kriteria misal demam iya, batuk iya, ada kontak dengan orang yang positif dan ada riwayat ke Wuhan, dia jadi suspek,” sebut dr Erni.
Meski belum diketahui apa penyakit sebenarnya, pasien ‘suspek’ akan tetap diisolasi untuk diteliti sampel virusnya. Sembari pasien diisolasi, akan ada penelusuran terhadap keluarga dan orang-orang yang terlibat kontak langsung dengan pasien tersebut.
Pengecekan sampel virus dan spesimen tidak cuma dilakukan di rumah sakit, melainkan juga dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) di bawah Kementerian Kesehatan.*** (arh)