DUMAI – Kamis (13/7/2023) pagi, Dalam rangka untuk mencegah dan menanggulangi bahaya radikalisme/terorisme, Badan Kesbangpol Provinsi Riau adakan sosialisasi kepada para siswa/mahasiswa dan Ketua LPMK se-kota Dumai.
Sosialisasi dihadiri Kaban KesbangpolProvinsi Riau Jenri Salmon Ginting, AP.M.Si., Walikota Dumai H Paisal diwakili Staff Ahli Hermanto, S.Sos., M.Si., Kaban Kesbangpol Eko Wardoyo diwakili Sekretaris Hendry Faisal dan Kabid Wasnas Bakesbangpol Deddy, LAMR-Dumai, FPK-LKKMD, FKDM, FKUB, Tokoh Agama, Adat dan Masyarakat, MUI Dumai, mahasiswa dan pelajar Kota Dumai.
Sebagai narasumber sosialisasi, panitia hadirkan eks Narapidana Teroris (Napiter) pelaku teror yang menyerang Polda Riau pada 2018 Aan Sentosa dan Kasatgaswil Riau Densus 88 At Polri IIB2 Kombes Tejo Dwi Saptono Bambang Suharto, SIK.
Dalam sambutannya, Kaban Kesbangpolinmas Jenri Salmon Ginting katakan bahwa sosialisasi merupakan kegiatan penting dalam rangka menyelaraskan pemahaman dan wawasan, guna mewujudkan persamaan persepsi dan gerak dalam menghadapi terorisme dan radikalisme, serta potensi konflik yang dapat membahayakan negara.
“Kata kuncinya adalah, kolaborasi sinergis, baik dalam internal organisasi maupun sesama masyarakat. Karena itu perlu kita bangun terus dengan peningkatan rasa kebersamaan dan kolaborasi lintas sektoral, agama, etnis, suku dan ras, seperti yang selama ini sudah dilaksanakan,” tutup Jenri Salmon Ginting.
Dikesempatan berikutnya, Walikota Paisal lewat staff Ahli Hermanto, sambut baik acara sosialisasi.
“Radikalisme dan terorisme adalah ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Generasi muda harus dibentengi dengan nilai-nilai agama serta norma-norma adat resam budaya Melayu, sejalan dengan pepatah “Tak Melayu Hilang di Bumi. Pemuda/i berwawasan dan berkarakter dapat menangkal masuknya paham radikalisme terorisme,” ungkap Hermanto.
Diterangkan Hermanto, Presiden Jokowi selalu katakan, agar semua lapisan masyarakat mewaspadai infiltrasi paham radikalisme dan terorisme dalam tahapan pemilu yang sedang berjalan.
“Infiltrasi bertujuan menghambat, merubah bahkan mengambil alih hasil pemilu untuk kepentingan kelompok yang bertentangan dengan cita-cita pendiri bangsa. Karena itu, tak ada kata lain, hancurkan paham radikalisme dan lawan terorisme di Indonesia khususnya Bumi Lancang Kuning Kota Dumai,” pungkas Hermanto.
Pada sesi sosialisasi yang dipandu Sekretaris Kesbangpol Dumai Hendry Faisal, ±70 peserta yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya kepada narasumber, baik kepada Satgas Densus 88, eks Napiter maupun MUI.(ES)***
Editor: Redaksi