BERITA

Kemenko PMK Tinjau Penanganan Dampak Gempa di Probolinggo

75
×

Kemenko PMK Tinjau Penanganan Dampak Gempa di Probolinggo

Sebarkan artikel ini

Probolinggo, 23 Juli 2025 — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Asisten Deputi Penanganan Bencana, Mery Efriana, hadir langsung di Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, untuk memastikan dukungan pemerintah pusat terhadap penanganan dampak gempa bumi yang terjadi pada Rabu dini hari (24/7).

Gempa bermagnitudo 3,4 mengguncang wilayah tersebut pada pukul 05.55 WIB, dengan pusat gempa berada di kedalaman 10 km pada koordinat 8.01 Lintang Selatan dan 113.39 Bujur Timur, sekitar 18 km barat daya dari pusat Kabupaten Probolinggo. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, sebanyak 42 rumah warga mengalami kerusakan, dan terdapat retakan tanah di beberapa titik lokasi.

“Kehadiran kami adalah bentuk komitmen pemerintah pusat untuk memberikan dukungan langsung kepada daerah. Penanganan bencana harus cepat, terkoordinasi, dan berbasis kolaborasi,” ujar Mery Efriana saat meninjau salah satu area terdampak di Desa Tiris.

Baca Juga  Menko PMK Buka EDRR 2025: Perkuat Ketangguhan Bencana, Ajak Dunia Berinovasi demi Kemanusiaan

Ia menegaskan bahwa keberadaan pemerintah pusat tidak hanya dalam bentuk kebijakan, tetapi juga hadir langsung di lapangan untuk mendorong koordinasi lintas sektor dan memperkuat peran pemerintah daerah dalam perlindungan warga terdampak.

Dalam kunjungannya, Mery juga menyampaikan apresiasi terhadap respon cepat Pemerintah Kabupaten Probolinggo, khususnya BPBD setempat, dalam melakukan asesmen awal, evakuasi warga rentan, dan penyediaan kebutuhan dasar.

Baca Juga  Serah Terima Hasil Riset Kebencanaan BRIN ke Kemenko PMK dalam EDRR 2025

“Sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pusat menjadi kunci ketangguhan kita dalam menghadapi bencana. Apa yang dilakukan hari ini adalah bagian dari penguatan sistem yang lebih holistik,” tambahnya.

Kunjungan ini memperkuat pesan bahwa sistem penanggulangan bencana harus berbasis kesiapsiagaan, respons cepat, serta pelibatan aktif masyarakat lokal sebagai garda terdepan perlindungan.

Sumber :Kemenko PMK