Banner Go Green
BERITA

Kemenko PMK Perkuat Sinergi Pusat dan Daerah untuk Pembudayaan Olahraga di Lampung

×

Kemenko PMK Perkuat Sinergi Pusat dan Daerah untuk Pembudayaan Olahraga di Lampung

Sebarkan artikel ini
IMG 6331

KEMENKO PMK — Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melalui Deputi Bidang Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Indikator RPJMN tentang pembudayaan olah raga melalui indikator “Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas yang Aktif Berolahraga” di Provinsi Lampung, Senin (6/10).

Kegiatan ini dihadiri secara daring oleh Direktur AKPO Bappenas, Direktur SUPD IV Kementerian Dalam Negeri, Sesdep Olahraga Masyarakat Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Kormida, serta Pemerintah Provinsi Lampung, dalam rangka memperkuat koordinasi lintas sektor untuk meningkatkan pembudayaan olahraga sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang unggul, sehat, dan berkarakter sesuai arah RPJMN 2025–2029.

Acara dibuka oleh Gubernur Provinsi Lampung yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Budhi Martha Utama. Dalam sambutan pembukaan yang dibacakan oleh Sesdispora, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal,  mengajak seluruh peserta untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Mari jadikan olahraga sebagai gaya hidup, bukan kewajiban. Mari buktikan bahwa Provinsi Lampung bukan hanya daerah potensi atlet, tetapi juga daerah yang sehat, produktif, dan bahagia warganya,” ujarnya.

Baca Juga  Mahasiswa Universitas Brawijaya Kunjungi Kemenko PMK, Belajar Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan

Selanjutnya, Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda dan Peningkatan Prestasi Bangsa Kemenko PMK, Ahmad Saufi, menyampaikan pentingnya peran daerah dalam memperkuat pembudayaan olahraga.

“Olahraga adalah salah satu pilar pembentukan karakter dan peningkatan kualitas SDM. Pembudayaan olahraga tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat karakter, produktivitas, dan solidaritas sosial,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya integrasi kebijakan daerah seperti Desain Olahraga Daerah (DOD) dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) agar memiliki dampak nyata terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) dan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO).

Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Didik Darmanto, menjelaskan bahwa olahraga menjadi bagian dari Prioritas Nasional 4 RPJMN 2025–2029 yang berfokus pada pembangunan SDM, kesehatan, dan prestasi olahraga.

“Target nasional tahun 2029 adalah 12–13 persen penduduk aktif berolahraga dan 47,5 persen penduduk melakukan olahraga dalam seminggu terakhir. Ini bukan sekadar angka, tetapi gambaran masyarakat yang sehat dan berdaya saing,” ungkapnya.

Baca Juga  Kemenko PMK Perkuat Sinergi Klaster Bencana, Pastikan Pemenuhan Layanan Dasar Korban

Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya pada Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah (SUPD) IV Kemendagri, Destriana Faried, menyampaikan pentingnya dukungan kelembagaan dan pendanaan dalam urusan olahraga daerah.
“Kemendagri mendorong agar olahraga menjadi urusan prioritas daerah karena berdampak langsung terhadap kesehatan fisik, mental, dan produktivitas masyarakat,” tegasnya.

Sekretaris Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Yayat Suyatna, memaparkan sejumlah program prioritas untuk memperkuat budaya olahraga masyarakat.

“Partisipasi olahraga masyarakat meningkat, namun kualitasnya perlu diperkuat. Karena itu, Kemenpora meluncurkan gerakan seperti Jam Krida Olahraga (JAMKRIDA), Festival Olahraga Tradisional, Turnamen Antar Kampung (TARKAM), serta Car Free Day Nasional,” ungkap Yayat.
Menurutnya, pelaksanaan JAMKRIDA di sekolah, pesantren, kampus, dan kantor pemerintahan menjadi langkah penting dalam menjadikan olahraga sebagai gaya hidup yang berkelanjutan.

Pada kesempatan ini,  Kepala Bidang Pembudayaan, Noviria Indah Sari, mewakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, menyampaikan komitmen daerah untuk terus mendorong partisipasi masyarakat.
“Kerja sama yang terintegrasi dari seluruh pemangku kepentingan olahraga diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat, aktif, dan berorientasi olahraga,” ujarnya.

Baca Juga  Ketangguhan Bangsa Tanggung Jawab Bersama

Rapat ditutup oleh Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Warsito, yang menegaskan pentingnya sinergi pusat dan daerah dalam membangun budaya olahraga nasional.
“Olahraga tidak boleh dipandang semata sebagai aktivitas fisik, melainkan sebagai hulu dari kesehatan masyarakat dan sarana pembentukan karakter bangsa. ASN harus menjadi contoh dan penggerak pembudayaan olahraga di lingkungannya, dimulai dari diri sendiri,” tegasnya.

Warsito menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pembangunan olahraga nasional serta mendukung regulasi agar olah raga menjadi bagian urusan pokok pemerintah daerah. Pemerintah pusat dan daerah perlu berkomitmen menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang inklusif dan berkelanjutan agar seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi aktif.

“Pembudayaan olahraga harus menjadi gerakan nasional yang menumbuhkan gaya hidup sehat, memperkuat ketahanan sosial, dan mempererat  semangat kebangsaan,” pungkasnya.

Sumber :Kemenko PMK