Banner Go Green
BERITA

Kemenko PMK Dorong Revolusi Bahan Ajar Digital Berkualitas Tinggi Video, Universitas Terbuka Jadi Penggerak Utama

×

Kemenko PMK Dorong Revolusi Bahan Ajar Digital Berkualitas Tinggi Video, Universitas Terbuka Jadi Penggerak Utama

Sebarkan artikel ini
IMG 5967

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang Tengah didorong adalah pengembangan bahan ajar digital berkualitas tinggi berbasis video.

Dalam inisiatif ini, Universitas Terbuka (UT) ditunjuk sebagai institusi utama yang menggerakkan pengembangan bahan ajar digital, dengan dukungan lintas kementerian dan lembaga. Langkah ini sejalan dengan arahan Menko PMK yang menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas kesempatan belajar bagi seluruh lapisan masyarakat, serta memastikan pendidikan tinggi mampu mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkeadilan.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Prof. Ojat Darojat, menegaskan pentingnya pengembangan bahan ajar digital berkualitas tinggi sebagai upaya mewujudkan pemerataan akses dan peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Menurutnya, keberadaan bahan ajar digital akan memungkinkan layanan pendidikan menjangkau seluruh pelosok tanah air, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

“Ilmu pengetahuan adalah public goods, bukan private goods. Artinya, ilmu pengetahuan harus dibagikan kepada masyarakat seluas-luasnya. Dengan begitu, kualitas SDM Indonesia akan semakin baik dan mampu bersaing dengan negara-negara maju,” ujar Deputi Ojat dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Program Kolaborasi Pengembangan dan Pemerataan Akses Bahan Ajar Digital Berkualitas Tinggi di Perguruan Tinggi, yang berlangsung di Kantor Kemenko PMK, Jumat (22/8).

Rapat ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap pernyataan dan pandangan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Brian Yuliarto, pada peresmian Gedung Prof. Setijadi Universitas Terbuka, 13 Agustus lalu. Pada kesempatan tersebut, Menteri Brian menekankan pentingnya penguatan pendidikan tinggi melalui sejumlah langkah strategis, meliputi Pengembangan bahan ajar digital berkualitas tinggi berbasis video dengan melibatkan dosen-dosen terbaik di Indonesia, Penunjukan Universitas Terbuka sebagai hub pengembangan pembelajaran jarak jauh, Pemanfaatan peluang monetisasi bahan ajar, serta Penyiapan dukungan anggaran dan regulasi.

Baca Juga  Menko PMK: Orkestra Besar Indonesia-ASEAN untuk Pembangunan Manusia

“Kalau kita lihat MIT Courseware, seluruh dunia bisa mengakses. Saya ingin Universitas Terbuka membuat yang setara dengan itu. UT akan menjadi penanggung jawab, karena UT memiliki keunggulan dari sisi teknologi informasi, jaringan, dan pengalaman dalam pembelajaran jarak jauh,” jelas Menteri Brian.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kehadiran bahan ajar digital ini akan memperkuat kepercayaan diri mahasiswa di seluruh Indonesia, baik di universitas negeri maupun swasta, termasuk di wilayah Papua.

Baca Juga  Uji Coba SIZE Versi 2025 di DIY, Kemenko PMK Dorong Respons Cepat Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru

“Dosen tetap berperan, tetapi mahasiswa akan mendapatkan tambahan pengalaman belajar dari dosen-dosen terbaik di Indonesia,” imbuhnya.

Rapat koordinasi yang digelar Kemenko PMK ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Universitas Terbuka. Para peserta rapat membahas berbagai aspek penyiapan bahan ajar digital berkualitas tinggi berbasis video, mulai dari perencanaan, regulasi, pembiayaan, infrastruktur dan keamanan digital, hingga pola kerja sama lintas pihak.

Seluruh peserta menyambut positif inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk mendukung kolaborasi pengembangan bahan ajar digital sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem pendidikan tinggi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing global.

“Hingga saat ini, UT telah berhasil mengembangkan bahan ajar dalam bentuk cetak, aplikasi mobile yang tersedia di platform Android dan iOS, format XML yang ramah bagi penyandang tunanetra, serta media pembelajaran multimedia yang disiarkan melalui televisi, radio, dan berbagai platform digital lainnya. Keempat format ini dirancang secara terintegrasi untuk menjangkau lebih dari 750.000 mahasiswa UT yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T” ujar Prof. Wina, Kepala Pusat Produksi Bahan Ajar Universitas Terbuka.

Baca Juga  Menko PMK Membuka Adexco 2025: Dari “Kita Tangguh” Menuju Kolaborasi Global Hadapi Bencana

Pengembangan bahan ajar digital ini akan diawali dengan identifikasi dosen-dosen terbaik untuk menyampaikan mata kuliah yang dikuasainya, untuk selanjutnya secara parallel disusun dan diproduksi bahan ajar berkualitas dengan media penyampaian yang efektif dan efisien, penyiapan infratstruktur teknologi dan jaringan pendukung distribusi bahan ajar, serta penyusunan regulasi pemerataan kualitas bahan ajar serta integrasi ke mekanisme pembelajaran dan penilaian di perguruan tinggi
Sebagai tindak lanjut, akan dibentuk Tim Kerja yang terdiri dari pejabat Kementerian Lembaga terkait dan Universitas Terbuka, yang bertugas menjadi katalisator untuk mendorong program ini dapat benar-benar dilaksanakan di awal, untuk selanjutnya secara berkelanjutan dilaksanakan oleh Implementing Agency.

Sumber :Kemenko PMK