KEMENKO PMK – Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, Lilik Kurniawan menerima audiensi dari Rumah Zakat dan Himpunan Filantropi Indonesia (HFI), Senin (25/8). Pertemuan tersebut membahas kolaborasi penguatan budaya tangguh bencana melalui program “Kita Tangguh” dan “Rumah Ibadah Tangguh Bencana.”
Deputi Lilik, menjelaskan bahwa program Kita Tangguh menargetkan 100 ribu penerima manfaat langsung melalui pelatihan dan sekitar 4 juta masyarakat mendapat edukasi serta sosialisasi kebencanaan. Peserta pelatihan berasal dari berbagai unsur, antara lain ASN, relawan, akademisi, pelajar, pelaku usaha, penyandang disabilitas, hingga pengelola rumah ibadah.
“Tujuan dari ketangguhan bencana adalah adaptasi dan antisipasi. Melalui Kita Tangguh, kita ingin melatih para mitigator agar bisa menjadi penggerak edukasi kebencanaan di komunitasnya masing-masing, termasuk di rumah ibadah,” ujar Lilik.
Rumah Zakat dalam kesempatan itu memaparkan rencana program Rumah Ibadah Tangguh Bencana yang menyasar komunitas berbasis masjid, gereja, pura, vihara, dan klenteng. Kemenko PMK menyambut baik inisiatif tersebut dan mendorong sinergi dengan Kita Tangguh agar modul pelatihan dapat terintegrasi.
“Kami membuka ruang kolaborasi agar program pemerintah dan filantropi bisa saling menguatkan. Rumah ibadah memiliki peran strategis membangun kesadaran bencana karena dekat dengan masyarakat,” kata Lilik.
Sinergi ini diharapkan mempercepat terwujudnya budaya tangguh bencana berbasis komunitas di seluruh Indonesia.
Sumber :Kemenko PMK