Banner Go Green
EKONOMI

Kemendagri Apresiasi Sumut Berhasil Turunkan Inflasi Jadi 4,97 Persen pada Oktober 2025

8
×

Kemendagri Apresiasi Sumut Berhasil Turunkan Inflasi Jadi 4,97 Persen pada Oktober 2025

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Surya mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dengan Kementerian Dalam Negeri secara daring melalui aplikasi zoom meeting di Ruang Sumut Smart Province Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Kota Medan, Senin (17/11/2025). (Foto : Alexander AP Siahaan/Diskominfo Provsu)

MEDAN – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara dalam menekan laju inflasi kembali membuahkan hasil positif. Inflasi Sumut tercatat turun dari 5,32 persen pada September 2025 menjadi 4,97 persen pada Oktober 2025, sebuah capaian yang diapresiasi langsung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Pujian tersebut disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, yang digelar secara virtual dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta, Senin (17/11/2025).

“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumut, seperti Gerakan Pangan Murah, operasi pasar, serta kerja sama dengan daerah champion seperti Jember,” ujar Bima Arya.

Ia menegaskan bahwa kenaikan harga beberapa komoditas pangan, terutama cabai merah dan bawang merah, banyak dipengaruhi faktor cuaca. Oleh sebab itu, respons cepat pemerintah daerah sangat menentukan stabilitas harga di pasar.

Baca Juga  Realisasi APBD Sumut 2025 Lampaui Rata-Rata Nasional, Kemendagri Dorong Akselerasi Menjelang Akhir Tahun

Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Turunnya Inflasi
Mengikuti rakor dari Ruang Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut, Wakil Gubernur Surya menjelaskan bahwa penurunan inflasi merupakan hasil kolaborasi berbagai sektor. Pemprov Sumut bersama instansi terkait dan BUMD menjalankan strategi pengendalian pasokan untuk komoditas strategis seperti cabai, bawang merah, dan beras.

Ia memaparkan bahwa terdapat 11 aksi cepat yang dilakukan Pemprov Sumut dalam mengendalikan inflasi, meliputi Subsidi operasi pasar murah, Sidak harga kebutuhan pokok, dan Intervensi langsung pada rantai pasok

“Stabilisasi pasokan melalui intervensi Perum Bulog yaitu realisasi penyaluran beras SPHP mencapai 34,90 juta kg atau 38,84 persen dari target 89,86 juta kg. Bantuan pangan juga terealisasi sebanyak 16,65 juta kg,” jelas Wagub.

Baca Juga  Sumut Tegaskan Lima Komitmen Besar Pelestarian Budaya Melayu, Siap Perkuat Diplomasi Budaya Nasional

Pasokan Cabai dari Jember Perkuat Stabilitas Harga
Sebagai langkah intervensi harga cabai merah, Pemprov Sumut juga melakukan pembelian pasokan lintas daerah. Sebanyak 50 ton cabai merah didatangkan dari Kabupaten Jember, Jawa Timur. Pengiriman dilakukan dalam tiga tahap dan langsung disalurkan ke Pasar Induk serta Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi minyak goreng, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan masa Natal–Tahun Baru (Nataru). Pemprov Sumut turut menggelar rapat khusus membahas perkembangan harga pakan ternak.

Baca Juga  Gubernur Bobby Nasution Gandeng Kejati Sumut Wujudkan Keadilan yang Humanis

BPS: Penurunan IPH Sumut Didominasi Cabai Merah dan Beras
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa sejumlah provinsi mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua November 2025. Sumatera Utara termasuk salah satu yang mencatat penurunan signifikan, yakni sebesar 3,56 persen, yang dipengaruhi turunnya harga cabai merah, beras, dan bawang merah.

Penurunan IPH di Sumut terutama terjadi di Kabupaten Batubara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Padanglawas, dan Kota Tebingtinggi

“Jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH bertambah dari minggu sebelumnya. Sebanyak 33 provinsi mengalami penurunan IPH dibanding bulan sebelumnya,” ungkapnya. [Infosumut]