BENGKALIS – Kelompok Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Politeknik Negeri Bengkalis kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi kreatif masyarakat pesisir.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, mahasiswa lintas program studi yang tergabung dalam MKWK menggelar Pelatihan Integrasi Konservasi Mangrove dan Pemanfaatannya untuk Ecoprint bagi kelompok ibu-ibu Desa Kelapa Pati. Sabtu 6 Desember 2025, di Warung Mak Wo jalan antar, Bengkalis.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya ekosistem mangrove, sekaligus mengenalkan teknik ecoprint sebagai peluang usaha kreatif berbahan dasar alam. Pendekatan edukatif yang diberikan diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam upaya pelestarian lingkungan sambil membuka peluang ekonomi baru di tingkat rumah tangga.
Kegiatan ini juga turut didukung dan disponsori oleh Yayasan Gambut Riau dan Bahtera Melayu yang selama ini aktif dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis yang diwakili Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Marhadi Sastra, memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa dan dosen MKWK dalam kegiatan tersebut.
“Saya sangat bangga dengan kegiatan yang dilakukan mahasiswa MKWK hari ini. Konservasi mangrove bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga menyangkut masa depan pesisir Bengkalis. Ketika mahasiswa mampu memadukan edukasi lingkungan dengan kreativitas seperti ecoprint, ini menunjukkan bahwa mereka siap menjadi agen perubahan yang membawa dampak nyata,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kampus akan terus mendorong kegiatan mahasiswa yang bersifat kolaboratif dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Politeknik Negeri Bengkalis berkomitmen untuk hadir dan terlibat dalam pembangunan daerah. Kami tidak hanya mendidik dari sisi akademik, tetapi juga menanamkan nilai pengabdian agar mahasiswa mampu memecahkan masalah nyata di lapangan,” tambahnya.
Pada sesi awal pelatihan, Cindy, mahasiswa sekaligus pemateri pertama, menyampaikan materi mengenai fungsi ekologis mangrove, mulai dari perannya dalam menahan abrasi, menjaga kualitas air, hingga menjadi habitat bagi biota pesisir. Peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai pemanfaatan daun mangrove secara bijak tanpa merusak tanaman atau ekosistem.
“Kami ingin menunjukkan bahwa konservasi mangrove bukan hanya penting bagi keberlanjutan lingkungan, tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi jika diolah menjadi produk kreatif seperti ecoprint,” jelas Cindy.
Sesi berikutnya diisi dengan praktek langsung pembuatan ecoprint menggunakan daun mangrove. Para peserta diajarkan tahapan penting mulai dari memilih daun yang tepat, menyusun motif pada kain, teknik pemukulan untuk mencetak pola, penggunaan pewarna alami, hingga proses pengikatan dan penguapan.
Pelatihan berlangsung dalam tiga sesi materi yang disampaikan oleh Cindy Nabila, Namira Fatumhumaira, dan Zazkia Amanda. Sepanjang kegiatan, antusiasme peserta terlihat tinggi. Banyak ibu-ibu mengaku baru pertama kali mempelajari teknik ecoprint dan merasa kegiatan ini membuka peluang usaha baru berbasis produk lokal bernilai jual.
Sementara itu, Sekretaris Desa Kelapa Pati, Edi Firdaus, yang hadir mewakili Kepala Desa, turut memberikan apresiasi atas program yang dilaksanakan mahasiswa dan dosen Politeknik Negeri Bengkalis.
“Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok nelayan maupun pengelola mangrove memang membutuhkan inovasi seperti ecoprint untuk menambah keterampilan dan membuka peluang ekonomi baru. Semoga kegiatan ini terus berkelanjutan dan membawa manfaat bagi generasi muda di desa kami,” ujarnya.
Dosen pengampu MKWK, Khairul Saleh, didampingi dosen lainnya yaitu Defitri Akbar dan Kemas Ridho, mengapresiasi kreativitas dan kepedulian mahasiswa yang terlibat aktif dalam kegiatan ini.
“Kami sangat mendukung langkah mahasiswa yang tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga turun langsung ke masyarakat. Konservasi mangrove adalah isu penting di Bengkalis, dan ketika dikombinasikan dengan kreativitas seperti ecoprint, ini menjadi peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, Politeknik Negeri Bengkalis berharap munculnya keterampilan baru dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan pesisir, serta tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis pemanfaatan alam secara berkelanjutan.
Turut hadir dalam kegiatan ini Pembina Kelompok Paghet Senghaghah, Rio Pernandes dan mahasiswa yg tergabung dari prodi Akuntansi keuangan publik, prodi bispro dan elektro. #DISKOMINFOTIK
Sumber :Diskominfotik Bengkalis

















