DUMAI – Pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Dumai, Paisal- Amris kembali memperkenalkan program unggulan mereka dalam hal mengentaskan kemiskinan di Kota Dumai dalam kaitannya dengan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Disamping memperkuat pengawasan Perda Nomor 10 tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan, pasangan calon yang dikenal dengan slogan “PAS untuk Semua” ini akan memberdayakan anggota masyarakat di kelurahan melalui kegiatan industri padat karya.
“Kita akan berbuat maksimal untuk meminimalisir angka pengangguran di Dumai, jangan ada lagi anak tempatan yang menjadi penonton di negerinya sendiri,” kata Paisal kepada dumaiposnews.com, Selasa (15/9/2020).
Kata Paisal, sebenarnya Dumai sudah memiliki peraturan yang mengikat berupa Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun 2014 tentang Ketenagakerjaan. Di dalam perda tersebut diatur perusahaan harus menerima tenaga kerja dengan perbandingan 70 persen tenaga kerja lokal dan 30 persen tenaga kerja luar Dumai. Namun implementasi peraturan tersebut belum berjalan maksimal.
Kondisi ini kedepan akan disiasati dengan cara, tidak langsung begitu saja menerbitkan KTP Dumai bagi para pendatang baru. Dengan demikian, akan lebih memberi kesempatan kepada anak tempatan untuk dapat bekerja di berbagai perusahaan yang ada di Kota Dumai.
“Terkait tenaga kerja lokal, bagaimana orang pendatang baru tiba di Dumai tidak langsung keluar KTP-nya. Kita akan blok dalam arti bukan tidak boleh masuk. Kita berharap dengan memblok KTP bagi warga pendatang, anak tempatan punya kesempatan bekerja lebih besar lagi,” jelas jebolan pasca sarjana IKM USU, Medan ini.
Menurut Paisal, masalah penganguran harus sesegera mungkin diatasi karena sangat berpotensi menimbulkan berbagai masalah sosial lainnya seperti kemiskinan, angka kejahatan dan kriminalitas.
Pemerintah Kota Dumai akan besinergi dengan perusahaan untuk sama-sama peduli terhadap peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat. Kedepan Program CSR Perusahaan sambung Paisal, akan difokuskan hanya untuk pendidikan dan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini bertujuan, untuk meningkatkan kualitas SDM sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat.
Seiring dengan itu, para pencaker lokal akan dibekali dengan keilmuan dan skill melalui pelatihan workshop yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pusat pelatihan itu juga terdapat di setiap kecamatan dan kelurahan sehingga anak tempatan menjadi siap bersaing di dunia kerja.
“Kita minta agar perusahaan care dan peduli dengan nasib anak tempatan, perusahaan akan kita rangkul dan kita tidak muluk muluk, Mari sama membangun Dumai menjadi lebih baik lagi,” harapnya.
Tidak sampai disitu, Paisal- Amril ternyata masih memiliki resep jitu dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkat taraf kesejahteraan warga yakni dengan cara mengembangkan dan memperbanyak usaha yang menyerap tenaga kerja di BUMD.
Selain itu, Paisal-Amris juga akan memberikan bantuan modal kepada kelompok pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak dibidang usaha kerajinan dan konveksi yang nantinya akan dijalankan oleh para “emak-emak” di setiap kelurahan. Pemerintah akan memberikan bantuan modal secara penuh, mulai dari pengadaan peralatan, bahan baku dan bahkan sampai dengan pola pemasaran.
“Kegiatan industri padat karya ini diharapkan menjadi nilai tambah peningkatan ekonomi keluarga. Jadi para emak-emak akan menjadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada suami,” pungkas mantan birokrat sarat prestasi, kelahiran Bagan Siapi-api, Rohil ini.
Untuk keberhasilan program tersebut, Lanjut Paisal, kegiatan tersebut akan dievaluasi dan dikontrol langsung oleh pihak kelurahan. Anggaran yang diberikan diharapkan dikelola dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan, terlaksana secara tepat sasaran dan tepat guna.(men)
[Dumaiposnews]