KEMENKO PMK — Plh. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Aris Darmansyah Edisaputra, selaku Alternate Senior Officials Committe for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) Indonesia, menegaskan pentingnya sinergi lintas pemangku kepentingan untuk memperkuat implementasi ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Strategic Plan 2025–2030.
Hal itu disampaikan saat memimpin delegasi Indonesia dalam ASEAN Regional Forum to Deepen Stakeholder Awareness and Engagement on The ASCC Strategic Plan yang digelar di Selangor, Malaysia, pada Selasa (19/8/2025).
“ASCC Strategic Plan menjadi pedoman bersama bagi ASEAN dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan budaya. Keberhasilan implementasinya tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, melainkan membutuhkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, maupun masyarakat sipil di seluruh negara anggota ASEAN,” ujar Aris.
Forum ini menghadirkan pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan akademisi untuk memperkuat pemahaman serta keterlibatan dalam implementasi ASCC Strategic Plan 2025–2030. Menurut Aris, melalui forum ini Indonesia mendorong keterlibatan yang lebih luas dari seluruh pemangku kepentingan agar rencana strategis ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat ASEAN.
“Kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan di kawasan,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menko PMK Pratikno turut menyampaikan pesan melalui video remarks mengenai relevansi ASCC Strategic Plan. Menko PMK menekankan bahwa transformasi global yang ditandai oleh percepatan digitalisasi, perkembangan kecerdasan buatan, dan tuntutan atas layanan publik yang inklusif serta responsif, menuntut ASEAN untuk memperkuat kerja sama dan adaptasi.
Menko PMK juga menggarisbawahi bahwa digitalisasi harus dimanfaatkan sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan penguatan literasi digital, pemikiran kritis, serta etika dalam pemanfaatan teknologi, khususnya bagi generasi muda ASEAN. Teknologi, menurutnya, harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup, memperkuat kohesi sosial, dan mendukung kesehatan mental masyarakat.
Indonesia menegaskan bahwa ASCC Strategic Plan memiliki keselarasan dengan Visi Indonesia Maju 2045, yang menempatkan masyarakat sebagai pusat pembangunan serta menjadikan transformasi digital sebagai salah satu kunci utama untuk mewujudkan masyarakat inklusif, tangguh, dan berdaya saing.
Forum ini menandai langkah penting dalam memperkuat visi Komunitas Sosial Budaya ASEAN. Diskusi forum juga menyoroti bidang prioritas seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, pemberdayaan masyarakat, serta transformasi digital yang etis dan inklusif, yang menjadi fondasi untuk membangun ASEAN yang semakin berpusat pada masyarakat.
Sumber :Kemenko PMK