BERITA

Film Jadi Sarana Penguatan Karakter, Kemenko PMK Dukung “Jejak Pahit Si Kembang Gula”

97
×

Film Jadi Sarana Penguatan Karakter, Kemenko PMK Dukung “Jejak Pahit Si Kembang Gula”

Sebarkan artikel ini

KEMENKO PMK — Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Warsito, menilai penguatan karakter dan jati diri bangsa tak hanya bisa dilakukan lewat pendidikan formal, tapi juga melalui keteladanan tokoh-tokoh dalam film.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Warsito, saat mewakili Menko PMK Pratikno dalam acara syukuran produksi film “Jejak Pahit Si Kembang Gula” di Atrium Shinta, Sleman, Yogyakarta, pada Selasa (15/4/2025).

Warsito menyampaikan, dari film “Jejak Pahit Si Kembang Gula” dapat dimaknai untuk pembentukan karakter dan jati diri anak muda, terutama sesuai tema film yaitu menghindari bahaya narkoba di kalangan generasi muda. Ia menyampaikan apresiasi peran anak sekolah yang ditampilkan sangat mendukung pembentukan karakter dan budi pekerti anak.

Baca Juga  Mudik Lebaran 2025 Berhasil, Sinergi Lintas Sektor Berjalan Baik

“Saya melihat tadi adik-adik pemeran film Jejak Pahit Si Kembang Gula ini, ada beberapa peran karakter yang akan dilakukan dan ini luar biasa  Tentu ini semua membawa pada karakter sejati bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai luhur para pendiri bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Warsito mengapresiasi nilai-nilai karakter yang ditampilkan para pemeran, seperti hormat kepada orang tua dan guru, cinta persahabatan, kedisiplinan, dan toleransi. Ia juga menekankan pentingnya generasi muda memiliki empat kriteria SDM unggul: sehat fisik dan mental, cerdas, produktif, dan berkarakter.

Baca Juga  Menko PMK Tegaskan Komitmen Indonesia Wujudkan ASEAN yang Inklusif dan Tangguh

“Untuk adek-adek pahami unggul ini minimal sehat fisik dan mental jadi tidak boleh generasi kita ini loyo, gampang nyerah, istilah sekarang mager, kemudian kriteria kedua harus cerdas, menguasai keterampilan dan ipteks, kemudian ketiga produktif, waktunya benar-benar bermakna, dan keempat adalah berkarakter,” kata Warsito di hadapan para pemeran film yang sebagiannya berusia remaja.

Acara syukuran ini dihadiri antara lain, Kepala BNN Prov. D.I Yogyakarta, Brigjen Pol. Andi Fairan, Asdep Penguatan Budi Pekerti, Gatot Hendrarto, perwakilan media dan para crew dan pemeran utama film seperti Unang Bagito, Buki Mansyur, Sarah Sechan (online), para pelajar talenta lokal yang ada di Yogyakarta, pimpinan PT Bluesheep entertainment, dan PT Wokcop Pictures.

Baca Juga  Menko PMK Terima Audiensi Tony Blair, Bahas Pemanfaatan AI untuk Pembangunan Manusia

Kepala BNN RI yang diwakili Kepala BNN Provinsi D.I Yogyakarta, Brigjen Pol. Andi Fairan, dalam sambutannya menjelaskan pembuatan film ini dapat menjadi media sosialisasi dan edukasi pentingnya menghindari bahaya narkoba di kalangan anak dan remaja.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bluesheep Entertainment, film ini akan kami dukung dan wajib diputar di seluruh Indonesia sebagai edukasi bahaya narkoba,“ pungkasnya.

Sebagai bentuk dukungan, Warsito menegaskan Kemenko PMK berkomitmen mendukung produksi film yang menyasar remaja, karena film merupakan medium efektif untuk menanamkan nilai gotong royong, toleransi, dan sopan santun.

Sumber :Kemenko PMK