DUMAI — Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai gelar malam penganugrahan Festival Film Dumai (FFD) pertama kalinya, Sabtu (24/9/2022) malam, di Atrium Citimal Dumai.
Hadir pada malam penganugrahan, Walikota Dumai H. Paisal di wakili Asisten III Muhammad Syafii dan Kadis Kominfo Dumai Drs. Khairil Adli.
Jimmy Brainstroming selaku penanggungjawab kegiatan pada kata sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan penganugrahan merupakan bentuk apresiasi kepada para sineas di Dumai.
Ia juga berharap, dengan hadirnya penganugrahan tersebut, dapat memicu gairah sineas lainnya, serta berharap pemerintah Kota bisa lebih bisa mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini, agar bisa menjadikan Kota Dumai menjadi salah satu kota acuan untuk para sineas muda di Provinsi Riau.
“Semoga dengan diselenggarakannya malam penganugerahan ini, gairah para sineas muda di Kota Dumai dapat lebih bangkit, serta bisa memicu ide-ide kreatif lainnya. Tentu saja hal ini perlu dukungan dari pemerintah, karena kita berharap kedepannya, Kota Dumai bisa menjadi kota acuan bagi sineas muda di Provinsi Riau,” kata Jimmy.
Sepakat dengan Jimmy Brainstroming, Asda Usradinda, selaku ketua DKD Dumai juga turut berharap pemberian anugrah kepada sineas bisa lebih jadi motivasi.
Membaca sambutan Walikota Dumai, Asisten III Muhammad Syafi’i sangat bangga atas terlaksananya kegiatan. Beliau mengakui, bahwa para nominator yang ada sangat baik dalam menghasilkan karya-karya film pendek.
Pemerintah Kota Dumai juga turut merasa bangga dengan terlaksananya FFD dan menilai bahwa ini merupakan tonggak sejarah baik di bidang sinema bagi Kota Dumai.
“Kami sangat bangga atas malam penganugerahan FFD. Kami berharap, dengan terselenggaranya kegiatan pertama ini, bisa memicu gairah sineas muda yang ada di Kota Dumai untuk terus mengembangkan ide kreatif,” katanya.
FFD sendiri menghadirkan tiga kategori penghargaan untuk insan perfilman, diantaranya Film Terbaik I,II dan III, Pemain Terbaik dan Sinematografi Terbaik.
Berdasar penilaian dewan juri, pemain terbaik jatuh kepada Muhammad Alfariz, dalam film “Takkan Putus Air Dicincang”, karya Komedi Pmuda (bukan pemuda) Dumai (KOPI) Production House (PH).
Untuk sinematografi terbaik dimenangkan Owen Arneo dari film “Sang Penolong”, film terbaik diraih “Gara-gara Gadget”, garapan Squad Kita PH dan “Salah” dari Gendis PH.
Terbaik ketiga, “Sang Penolong” garapan “Satlantas Dumai”, terbaik kedua “Takkan Putus Air Dicincang”.
Sedangkan untuk pemenang jatuh kepada film “Karna Gina” dari Bertuah PH. (es)