GAYA HIDUP

Ditipu, Pria China Bayar Cukur Rambut Sampai Rp21 Juta

656
×

Ditipu, Pria China Bayar Cukur Rambut Sampai Rp21 Juta

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Ditipu salon, seorang pria China harus membayar biaya cukur rambut hingga Rp21 juta. (Istockphoto/skynesher)

JAKARTA – Seorang pria China bernama Li mendadak jadi perbincangan. Gara-garanya, kasus penipuan di salon yang menimpanya.

Ketiban apes, Li harus membayar biaya cukur rambut di salon yang seharusnya hanya berharga 20 yuan atau US$2,8 (sekitar Rp42 ribu) menjadi 10ribu yuan US$1.400 (sekitar Rp21 juta).

Melansir South China Morning Post, Li adalah seorang pegawai di sebuah restoran di Hangzhou. Pada April lalu, ia mendapatkan voucher senilai 20 yuan dari Salon Beijixing untuk cukur rambut.

Namun, saat tiba di salon dan menunjukkan voucher-nya, Li justru mendapatkan tawaran pijat sebelum cukur rambut. Setelah itu, manajer salon datang dan menyarankan Li untuk membeli voucher agar mendapatkan diskon yang lebih besar.

Li pun setuju membeli voucher senilai 5.000 yuan.

Namun, sebelum cukur rambut dimulai, staf lain datang memperlihatkan daftar harga layanan di salon tersebut. Li tak bisa melihat daftar harga tersebut dengan jelas karena kacamatanya yang tersimpan jauh darinya.

Li mengaku hanya melihat beberapa layanan dengan harga beberapa ratus yuan. Namun, staf salon justru melarang saat Li meminta izin untuk kembali melihat daftar harga layanan.

Seorang penata rambut lalu muncul dan mulai menuangkan beberapa botol produk kesehatan ke rambutnya. Li diberi tahu bahwa ia dikenai biaya US$84 (sekitar Rp125 ribu) per botol dan total tagihannya telah mencapai 7.000 yuan. Lebih dari nilai voucher yang sebelumnya dibeli.

Menyadarai jumlahnya yang berlebih, Li memberi tahu staf salon bahwa dirinya tak lagi memiliki uang. Tapi kemudian, beberapa staf salon muncul dan menekannya untuk mengajukan pinjaman online (pinjol) menggunakan ponselnya.

Li mengatakan salah satu dari staf yang mengelilinginya itu mengambil ponselnya dan berhasil meminjam 5.000 yuan dari aplikasi pinjol.

“Saya harus memberikan ponsel kepada mereka. Saya ketakutan saat itu,” ujar Li.

Li menyadari bahwa dirinya telah ditipu untuk membayar semua tagihan. Karena merasa dirugikan, ia pun menghubungi jaringan televisi lokal Zhejiang TV yang memuat laporan berita tentang cerita tersebut.

Pejabat publik setempat mengaku tengah menyelidiki kasus tersebut. Namun, Salon Beijixing diketahui telah berhenti beroperasi sejak kejadian tersebut.

Sumber: CNN