PERISTIWA

Dikeroyok Massa Demo 11 April di Depan DPR, Polantas Masuk IGD

820
×

Dikeroyok Massa Demo 11 April di Depan DPR, Polantas Masuk IGD

Sebarkan artikel ini
Suasana depan Gedung DPR RI saat aksi demo 11 April oleh BEM SI, Senin (11/4/2022). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

JAKARTA – Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo membenarkan anggotanya yang menjadi korban penganiayaan massa saat demo mahasiswa di depan gedung DPR/MPR, Senin (11/4/2022).

Sambodo mengatakan anggota polantas AKP Rudi Wira dianiaya sekelompok orang tidak dikenal saat mengevakuasi kendaraan terjebak di Jalan Tol Dalam Kota.

“Pada saat itu saya sedang bersama Rudi Wira. Kami sedang berusaha mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak di jalan tol,” kata dia usai menjenguk AKP Rudi Wira di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/4/2022) malam.

Saat itu, kata dia, awalnya aparat membubarkan sebagian pengunjuk rasa yang masuk ruas jalan tol sehingga kendaraan terjebak kemacetan lalu lintas.

“Kami kemudian mengevakuasi kendaraan tersebut namun tiba-tiba kami diserang oleh massa liar yg berada di jalan tol tersebut,” ungkap dia.

Sambodo mengungkapkan saat ini kondisi AKP Rudi Wira dalam keadaan stabil dengan menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati.

Berdasarkan pemeriksaan, AKP Rudi Wira mengalami memar dan luka pada bagian kepala belakang, memar pada bagian dada diduga akibat pukulan dari benda tumpul, Terdapat juga menimbulkan memar pada paru-paru, serta luka pada pinggang akibat pukulan.

“Kemudian akibat kejadian tersebut kendaraan sepeda motor dinas yg digunakan AKP Rudi Wira rusak dan saat ini AKP Rudi Wira masih di rawat di IGD RS Polri,” ujar Sambodo.

Dalam video yang beredar di media sosial tersebut, polisi mengidentifikasi ciri-ciri pelaku penyerangan terhadap enam orang anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat mengevakuasi mobil yang terjebak saat ada aksi demo di depan gedung MPR/DPR/DPD RI.

“Tentu ini sudah diusut, dari hasil video yang ada kami sudah identifikasi pelakunya, kemudian dari pihak reserse akan melakukan visum kepada korban sehingga penyelidikan akan dilakukan,” ujar Sambodo. (CNN Indonesia)