DUMAI – Penampilan Calon Wakil Walikota Dumai nomor urut 2, Syarifah di debat kandidat Pilkada Dumai 2020 terkesan hanya menjual kesedihan pasca meninggalnya Eko Suharjo, calon walikota yang menjadi pasangannya.
Mulai sesi pertama penyampaian visi misi, Syarifah terlihat berupaya untuk menangis. Hanya saja karena harus membaca konsep yang sudah dipersiapkan, suasana haru tersebut jadi hambar.
“Kita memahami kesedihan atas meninggalnya pak Eko. Namun sebagai calon pemimpin Dumai, mestinya harus kuat dan mampu menguasai keadaan,” ujar Ilham, warga yang menyaksikan debat melalui virtual.
Selain itu, dalam menjawab pertanyaan yang diajukan moderator terkait penanganan masalah narkoba juga tidak mampu memberikan jawaban secara lugas. Syarifah lagi-lagi membaca konsep yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
“Jawaban atas pertanyaan yang diajukan sangat datar dan biasa sekali. Tidak tampak gagasan cerdas dari apa yang beliau sampaikan. Secara wawasan kita lihat beliau masih butuh waktu untuk belajar,” ujar warga lainnya.
Dibanding Syarifah, penampilan pasangan calon lainnya lumayan memuaskan. Calon Wakil Walikota nomor urut 1, M Rizal Akbar mampu menjabarkan jawabannya dengan baik, termasuk calon walikota nomor urut 4, Edi Sepen.
Sedangkan Paisal-Amris pasangan calon nomor urut 3 mampu berkolaborasi dengan baik dalam menjawab pertanyaan yang diajukan panelis pada debat kandidat II Pilkada Dumai 2020.(*)