EKONOMI

Dagang di Media Sosial Bisa Makin Laris, Begini Caranya

623
×

Dagang di Media Sosial Bisa Makin Laris, Begini Caranya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi usaha kecil - Foto: Dok. Tokopedia

JAKARTA – Media sosial kini menjadi salah satu tempat untuk menjual produk dagangan. Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga harus mampu menggunakan media sosial di tengah masifnya kemajuan teknologi.

Dengan media sosial ini akan lebih banyak pembeli semakin banyak dan dagangan semakin laris. Digitalisasi tidak hanya membantu UMKM untuk menjangkau lebih banyak pembeli, melainkan bisa membawa bisnis UMKM lokal ke jenjang yang lebih profesional. Salah satu upaya digitalisasi yang bisa dilakukan oleh UMKM ialah memanfaatkan platform e-commerce.

Kepala Bidang Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) Berry Fauzi, mengatakan, UMKM kini banyak memanfaatkan jaringan marketplace untuk memasarkan produknya di masa pandemi. Hal tersebut juga tertuang dalam laporan MSME Empowerment Report, 2022.

“Sebanyak 40% UMKM menggunakan social media, 38% menggunakan instant messaging, menggunakan e-commerce 13%, dan ride hailing 5%,” kata Berry dalam siaran pers, Jumat (19/5/2023).

Namun demikian, tak jarang banyak pelaku UMKM yang masih mengalami beberapa kendala saat mengakses digital.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate kepada 1.500 pemilik UMKM, ditemukan beberapa kendala yang dialami oleh UMKM.

Survei menunjukan bahwa 30,9% UMKM kesulitan dalam mengadopsi digital. Sedangkan 70,2% pemilik UMKM bermasalah saat melakukan pemasaran produk. Permasalahan lainnya ialah berkaitan dengan akses permodalan yang mencapai 51,2%, masalah pemenuhan atau persediaan bahan baku sebesar 46,3%.

Pemerintah hingga pihak swasta gencar berkolaborasi dan mendukung program dukungan terhadap UMKM lokal, termasuk program pelatihan hingga pendampingan.

Hal tersebut turut dilakukan oleh Adaro Energy Indonesia bersama dengan Tokopedia yang telah melakukan pelatihan usaha kepada pelaku usaha wilayah Kalimantan.

Pada program ini, pelaku usaha binaan Adaro mendapatkan pelatihan dan pendampingan intensif melalui Filantra Indonesia tentang kiat mengembangkan usahanya secara online melalui platform Tokopedia selama 3 bulan.

Salah satu pelaku UMKM yang menerima manfaat dari pelatihan tersebut ialah Arsani selaku Pemilik Kopi Pasak Bumi asal Tabalong, Kalimantan Selatan.

Arsani menceritakan, Kopi Pasak Bumi telah berdiri sejak 2014. Produknya sangat diminati masyarakat bahkan sempat dijual ke beberapa toko ritel, seperti di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

 

 

 

Sumber: detik.com