LOMBOK – Mahasiswa peraih gelar doktoral kelahiran Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Ahmad Munjizun (31) membuat haru keluarga di Lombok.
Jizun, panggilannya, berhasil meraih gelar doktor di North Carolina State University, Amerika Serikat (AS). Ayah Jizun, Muhammad Hijazi Umar (64) bercerita soal kehidupan Jizun selama masa kecil di Lombok Tengah, NTB.
Menurut Umar, Jizun merupakan anak yang senang memelihara hewan ternak sebelum kuliah di Universitas Negeri Mataram. Setelah lulus dari SMA di Madrasah Aliyah Negeri 2 Praya Lombok Tengah, Jizun kemudian mendaftar S1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unram mengambil jurusan Pendidikan Matematika, namun gagal.
“Jadi selain gemar merawat kuda dan sapi dia sangat gemar belajar matematika. Makanya sempat daftar ambil Pendidikan Matematika tapi gagal. Makanya daftar lagi di Fakultas Peternakan Unram dan diterima waktu itu,” kata Umar saat ditemui di kediamannya, di Desa Batunyala, Lombok Tengah, Senin sore (29/5/2023).
Menurut Umar, sejak Jizun sekolah dasar di Desa Batunyala selalu mendapatkan juara kelas hingga bangku SMA. Setelah itu Jizun mengaku bangga bisa belajar di Fakultas Peternakan dengan menyelesaikan perkuliahan tepat waktu.
Sebelum lulus di Fakultas Peternakan Unram, Jizun sempat dikirim untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke Australia sekitar 2018-2019. Waktu itu kenang Umar, Jizun sempat belajar bahasa Inggris dalam jangka waktu satu bulan di Kota Mataram sebagai syarat kelulusan program PKL.
“Sebulan belajar bahasa Inggris sambil menyusun skripsi akhirnya dia ke Australia untuk PKL. Sempat ditanya sama teman-temannya. Memang kamu bisa bahasa Inggris? Dia jawab bisa dikit-dikit,” cerita Umar.
Selama PKL di Australia, Jizun pun sempat mengurus kuda. Setiba di sana. Dia diminta untuk menunggang kuda oleh salah satu petugas di Australia. Jizun yang sudah gemar merawat kuda sempat membuat para pihak heran karena dengan cepat beradaptasi dengan kuda.
“Dari kecil dia sudah suka dengan kuda. Dia memang jadi joki kuda sejak kecil. Semua saudaranya memang pandai naik kuda,” katanya.
Setelah itu Jizun pun melanjutkan kuliah S2 di Australia melalui jalur beasiswa LPDP. Setelah lulus dan mengurus kuda, beberapa dosen Jizun meminta untuk menempuh S3 di AS.
“Setelah dia lulus LPDP ke Australia untuk S2 di sana. Diminta untuk S3 di AS. Waktu itu nilai IELTS-nya dengan skor 7,” katanya.
Saat ini pihak keluarga hanya mendoakan Jizun menjadi orang yang berguna di tengah masyarakat Lombok. Namun pihak keluarga membebaskan Jizun memilih di luar negeri atau pulang ke Pulau Lombok.
“Jadi kami selalu support Jizun untuk meraih cita-citanya. Karena belajar itu harus ada dasar ilmu untuk mencapai tujuan. Tujuan orang belajar itu adalah mencapai ilmu pengetahuan agar tahu cara beradaptasi dengan Allah, manusia, dan dengan alam,” katanya.
Selama merawat dan membesarkan Jizun, ada pelajaran yang ditanamkan keluarga kepada Jizun sebelum meraih gelar doktor. Dalam kapasitas sebagai orang tua, Umar selain meminta kepada Jizun agar bisa meraih ilmu pengetahuan yang dia pelajari.
“Saya bilang dengan ilmu pengetahuan itu adalah cara beradaptasi dengan Allah, manusia, dan alam. Jadi kalau mau beradaptasi itu kita harus kuasai ilmu pengetahuan,” ujar Umar berpesan kepada Jizun.
Ayunanti (50), ibu dari Jizun juga menjelaskan jika anaknya itu dikenal sangat mahir membaca kitab kuning selama kecil di Lombok. Menurut Ayunanti, saat Jizun berpidato di depan para dosen ketika pemberian gelar doktornya, semua keluarga merasa terharu.
“Saya sempat terharu. Jadi dia itu punya empat saudara. Semua mendoakan dia. Waktu lulus dia langsung nelepon minta dilancarkan. Jadi dia selalu minta doa setiap ada kegiatan apa-apa,” ujarnya.
Saat ini pihak keluarga berdoa agar Jizun selalu diberikan kesehatan selama belajar menuntut ilmu di AS. Selain itu, atas nama keluarga ayah dan ibu Jizun mengucap terima kasih kepada semua guru-guru yang sudah mengajarkan Jizun hingga meraih gelar doktor agar diberikan kesehatan dan keselamatan selalu.
“Mudahan anak saya bisa menjadi orang yang bisa memberikan pandangan yang baik terhadap masyarakat. Mudahan prestasi yang diraih Jizun menjadi motivasi untuk belajar dan terus belajar,” pungkas Ayunanti.
Untuk diketahui, Jizun merupakan mahasiswa penerima beasiswa S3 Fulbright di North Carolina State University. Dia berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy in Animal Science dengan waktu hanya tiga tahun. Saat ini Jizun masih berada di Amerika Serikat. Pihak keluarga pun menunggu kepulangan Jizun ke kampungnya di Desa Batunyala, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, NTB.
Sumber: detik.com