PADANG – Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat (BPNB Sumbar) menggelar Bedah Proposal Kajian Pelestarian Nilai Budaya dari tanggal 2 – 4 Maret 2020 di Ruang Rapat Kantor BPNB Sumbar, Jalan Raya Belimbing No. 16 A, Padang.
Pada hari ke dua penyelenggaraannya membedah 4 proposal penelitian yang dihadiri oleh 30 orang peserta. Acara berlangsung dari pukul 08.00 – 15.30 WIB.
Proposal ‘Eksistensi Tradisi Kerajaan Jambu Lipo dalam Pelestarian Nilai Budaya di Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat’ dari Dra. Zusneli Zubir, M.Hum, Efrianto, SS, dan Rismadona, S.Sos, serta proposal ‘Tradisi Masyarakat Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan’ dari Efrianto, SS, Dra. Zusneli Zubir, M.Hum, dan Yulisman, S.H, kedua proposal ini dibedah pada acara tersebut oleh Dr. Nopriasman (FIB. Unand), dengan Chairullah Ahmad, M.A sebagai Moderatornya.
Proposal ‘Tradisi Masyarakat Lunang Kabupaten Pesisisi Selatan Provinsi Sumatera Barat’ dari Undri, S.S, M.Si, Drs. Ajisman, dan Yulisman, SH, serta proposal ‘Ritus pada Masyarakat Bali di Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu’ dari Drs. Ajisman, Undri, S.S, M.Si, dan Yulisman, SH, keduanya dibedah oleh Dr. Muhammad Nur (FIB Unand), Sefiani Rozalina, SS menjadi Moderatornya.
Drs. Suarman, Kepala BPNB Sumbar kami wawancarai pada saat acara mengatakan kegiatan penelitian ini merupakan kegiatan rutin, salah satu kegiatan prioritas untuk pelestarian nilai budaya. Wilayah diantaranya, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
“Penelitian ini sebagai dasar awal pelestarian itu sendiri. Tanpa data tertulis, dengan apa nantinya kita dapat menggunakan kebijakan strategis kita melestarikan nilai suatu kesejarahan.” ungkapnya.
Kegiatan ini juga karena di BPNB ini ada tenaga peneliti. Untuk memberikan kontribusi, pengayaan pengetahuan masyarakat di bidang kebudayaan dan kesejarahan. Pengayaan ini untuk dapat dimanfaatkan lembaga pendidikan, bisa diakses masyarakat di berbagai perpustakaan, karena buku-buku kajian kita ini disebarluaskan ke perpustakaan pemerintah maupun swasta.
Suarman juga mengatakan, kajian ini nanti akan dijadikan sebagai dasar oleh para peneliti, apa-apa temuan mereka di lapangan nanti akan ditindaklanjuti di dalam kegiatan pelestarian yang namanya internalisasi nilai-nilai sejarah dan kebudayaan.
“Hasil kajian ini memang untuk buku, yang disajikan tidak hanya dalam bahasa Indonesia saja, tapi juga dalam bahasa Inggris, agar dapat dikenal masyarakat secara lebih luas lagi,” kata Suarman.
Sementara itu, Mardoni, S.Sos, Ketua Pelaksana Acara pada kesempatan yang sama mengatakan bedah proposal ini tujuannya agar proposal tersebut bagus dan representatif, agar layak untuk dilanjutkan menjadi penelitian ilmiah.
“Peserta bedah proposal ini dipesertai oleh dosen-dosen jurusan sejarah, antropologi, sastra Minangkabau, dari univeritas negeri dan swasta di Sumatera Barat. Juga dihadiri oleh LPMP Sumbar, Balai Bahasa Sumbar, dan juga para mahasiswa S2.” katanya.
Dra. Zusneli Zubir, M.Hum, salah seorang peneliti yang ikut dibedah proposalnya pada acara ini mengatakan ini adalah kegiatan yang bermuatan pelestarian nilai-nilai budaya, lawatan sejarah, jejak tradisi, yang juga bermanfaat untuk memberikan pemahaman nilai-nilai budaya bagi generasimuda.
“Adanya bedah proposal ini sangat baik sekali agar penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam,” kata Zusneli Zubir.
[Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli]