DUMAI – Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Wilayah Pekanbaru bersama tim gabungan masih melakukan pencarian satu anak buah kapal Tongkang Master Piece 318 yang dilaporkan hilang secara misterius pada Ahad (9/2/2020) di Perairan Dumai.
ABK hilang Rido Kurniawan (21) merupakan warga asal Kuala Enok Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, pencarian melibatkan Basarnas Dumai (Rib 01 dan Sekoci), TNI AL, Polair Polda Riau, Polair Polres Dumai, KSOP Dumai, Lanal Dumai, Tagana Depsos, ABK TK Master Piece 318, Crew TB Pandawa Jaya dan warga setempat.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Pekanbaru Ishak melalui Kasi Operasi dan Kesiapsiagaan Jacki Chen mengatakan, pencarian akan diperluas dengan radius 2 notical mile ke arah timur dan barat untuk mencari keberadaan ABK hilang.
Belum bisa dipastikan apakah korban hilang diakibatkan jatuh tenggelam ke laut, namun pada saat kejadian tidak ada saksi mata melihat korban jatuh ke air. Rido diketahui hilang oleh awak kapal lain sekitar pukul 20.00 Wib malam.
“Semoga cuaca di lokasi pencarian bersahabat, dengan kekuatan unsur yang terlibat mudah mudahan korban bisa segera ditemukan,” kata Jacki dalam keterangan pers Humas SAR Pekanbaru, Selasa.
Basarnas baru mendapatkan informasi sekitar pukul 22.55 Wib dari anggota Navigasi Dumai Aris Nugroho, dan dilaporkan seorang ABK jatuh dari tongkang.
Setelah mendapatkan laporan, langsung diberangkatkan RIB O1 Dumai untuk melakukan koordinasi dengan aparat setempat guna melakukan pencarian di sekitar perairan pelabuhan ikan Dumai.
Menurut Kepala Keamanan Mesin (KKM) Shafrijon ditemui wartawan, korban sudah tidak terlihat di kapal sejak pukul 21.00 Wib malam, namun dompet, telepon genggam dan barang berharga lain masih ada.
“Sebelum diketahui hilang, saya sempat berbincang dengan korban, Rido sempat tersenyum, saya sempat memuji dia karena sangat aktif dan rajin di kapal,” kata Jon kepada pers.
Sebelum hilang, korban melakukan muatan air galon isi ulang ke kapal, dan Rido berada di tiang sebelah kanan tenda depan ruang kru kapal tongkang.
Pencarian hilangnya ABK dibantu juga dengan kapal tradisional masyarakat pesisir dan sejauh ini belum membuahkan hasil karena kondisi cuaca kurang baik sehingga jadi hambatan dalam upaya pencarian.***(arh)