KEMENKO PMK — Pemerintah terus mendorong keterlibatan anak-anak sebagai agen perubahan dalam menghadapi krisis iklim. Dalam rangka Hari Anak Nasional ke-41 Tahun 2025, Kemenko PMK meluncurkan Aksi Generasi Iklim (AGI) 2025 melalui kegiatan “Sehari Bermain Bersama Anak” yang digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Sabtu (26/7/2025).
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, yang hadir mewakili Menko PMK, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ruang bermain, melainkan ruang belajar bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai lingkungan sejak dini.
“Anak-anak bukan hanya sedang bermain hari ini. Mereka sedang belajar mencintai bumi. Dan dari tangan merekalah, masa depan yang hijau itu akan lahir,” ujar Deputi yang akrab disapa Lisa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional sekaligus momentum peluncuran resmi AGI 2025, sebuah inisiatif yang digagas Kemenko PMK bersama Save the Children Indonesia sejak tahun lalu. AGI dirancang untuk mendorong partisipasi aktif anak-anak dan orang muda dalam aksi perubahan iklim melalui pendekatan yang menyenangkan dan edukatif.
Pada tahun ini, AGI mengusung metode learning through play atau belajar sambil bermain. Pendekatan ini menyasar tidak hanya satuan pendidikan formal seperti sekolah, tetapi juga pendidikan nonformal seperti pesantren. Anak-anak didorong menjadi subjek aktif yang berpikir dan bertindak dalam isu-isu perubahan iklim, bukan sekadar objek dari kebijakan.
Acara melibatkan lebih dari 400 peserta, terdiri dari 270 anak-anak yang berasal dari SD, SMP, SMA, madrasah, pesantren, panti sosial, dan kelompok anak; serta 130 orang dewasa yang mewakili kementerian/lembaga, mitra pembangunan, mitra korporasi, dan media. Acara ini juga diikuti oleh ratusan anak secara online. Rangkaian kegiatan dibagi dalam dua sesi, yakni peluncuran AGI 2025 dan permainan edukatif “Permainan Cerdas Iklim” pada pagi hari, serta penelusuran area tematik “Selasar Permainan Cerdas Iklim” dan hiburan interaktif pada siang hari.
Dalam setiap sesi, anak-anak diajak mengenali isu perubahan iklim dari hal-hal sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti kebiasaan membawa botol minum sendiri, menggunakan transportasi umum, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Permainan hari ini adalah langkah kecil untuk bumi yang lebih baik. Karena anak-anak yang bermain hari ini, adalah pemimpin perubahan esok hari,” ujar Lisa.
Pemerintah memandang pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi krisis iklim. Perubahan tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, akademisi, serta anak-anak sebagai aktor perubahan harus berjalan bersama. Pendekatan kolektif ini menjadi kunci dalam membangun masa depan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.
Kemenko PMK juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan AGI 2025, antara lain Save the Children Indonesia, LEGO Group, BSI, BSI Maslahat, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yang telah mendukung pendekatan pembelajaran iklim yang interaktif dan inklusif bagi anak.
“AGI adalah contoh nyata bagaimana kerja bersama bisa menjangkau anak-anak dengan cara yang kreatif dan bermakna. Kami sangat mengapresiasi mitra-mitra yang tidak hanya mendukung secara teknis, tetapi juga berkomitmen dalam mendorong anak-anak menjadi bagian dari solusi atas krisis iklim,” ujar Lisa.
Melalui peluncuran AGI 2025, pemerintah berharap lahir generasi anak-anak Indonesia yang sadar lingkungan, tangguh menghadapi tantangan iklim, dan siap membawa perubahan nyata menuju masa depan hijau Indonesia Emas 2045.
Turut hadir dalam agenda tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauziah, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi, serta sejumlah perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait.
Sumber :Kemenko PMK