GAYA HIDUP

Amir Roez Maknai Efek Covid-19 di Rilis Lagu Ramadan 2020

1212
×

Amir Roez Maknai Efek Covid-19 di Rilis Lagu Ramadan 2020

Sebarkan artikel ini
Amir Roez, Penyanyi Legendaris Indonesia. (Dok. Istimewa)

PADANG – Eksistensi Amir Roez di belantika musik Indonesia memiliki tempat tersendiri di hati penikmat musik. Untuk mengobati kerinduan para penggemarnya, Amir Roez merilis videoklip lagu Ramadan 2020 yang berjudul ‘Ada Hati Ada Cinta Ada Rindu Ada Pulang’ pada hari Kamis 2 April 2020 di IslamicTunesCloud.

Lagu Ada Hati Ada Cinta Ada Rindu Ada Pulang merupakan salah satu lagu andalan di The Album Amir Roez, lirik dan lagunya ditulis oleh Yono Slalu. Untuk track musiknya diisi oleh para musisi kenamaan di tanah air diantaranya Noldy Benyamin Pamungkas (gitar), Oetje F Tekol (bass), dan Osha Adidaya (drum).

“Lagu ini bercerita tentang hakikat hidup manusia. Manusia didatangkan ke dunia ini untuk satu maksud, dan diberi tanggungjawab menjadi berguna, diberi ujian, diberi kesenangan, dan mau gak mau harus siap untuk kembali kepada Penciptanya. Makanya mesti mencari bekal, iaitu iman.” kata Amir Roez saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya, Jumat (3/4/2020).

Mungkin ini sebuah lagu pencerahan, ingin mengajak orang, terutama untuk dirinya sendiri, agar menyadari fitrah sebagai manusia yang dilahirkan ke dunia. Menjadi dewasa untuk berguna bagi sesama, dalam mempersiapkan diri agar memiliki bekal iman untuk ‘pulang’, atau saat ajal menjemput pada waktunya nanti.

Saat ini Amir Roez menjabat sebagai Ketua Divisi Program di Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Provinsi DKI Jakarta, dan dipercaya sebagai Staff Ahli Vocal di Gladiresik Music Lab.

Amir Roez juga mengatakan, merilis videoklip lagu Ada Hati Ada Cinta Ada Rindu Ada Pulang di saat terjadi pandemi corona sekarang ini, untuk mengingat kesejatian kita sebagai manusia yang mesti sadar akan betapa kecilnya kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.

“Pandemi corona adalah peringatan bagi kita semua, bahwa kekuasaan-Nya tidak terbatas, kita manusia ternyata sangat terbatas. Apalagi di saat-saat sekarang ini, sangat terbatas kemampuan kita dalam menghadapi ujian ini. Semoga jadi muhasabah bagi diri kita sendiri.” katanya.

Videoklip lagu ini digarap secara spontan, tapi relevan dengan kondisi di dunia saat ini yang tengah dilanda pandemi corona. “Ayo tetap ‘SemangArt’, walau dalam kondisi yang dibatasi jarak sosial di antara kita. Alhamdulillah, saya tetap masih bisa berkarya dalam keterbatasan ini,” kata Amir Roez.

Menanggapi pandemi corona yang melahirkan regulasi physical distancing, Amir Roez mengatakan, dunia musik sebagai bagian dari seni pertunjukan sangat terpukul sekali dengan keadaan ini. Dari sisi musik entertainment-nya, jadi mati langkah, bikin dapur tersendat ngebulnya.

“Tapi, sebagai seniman kita kan mesti kreatif, melakukan apa saja yang bisa dilakukan, untuk tetap survive. Dengan kemajuan teknologi digital yang ada saat ini memungkinkan sekali bagi kita untuk tetap berkarya dan menghasilkan sesuatu.” katanya.

Roez mengajak musisi tetap semangat berkarya, sesuai kapasitas saat ini dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Bisa bikin konser sendiri dari rumah, atau bisa berkolaborasi lewat media digital dengan aplikasi yang sangat banyak tersedia untuk kita manfaatkan.

“Ngamen Live Streaming, bisa juga dilakukan, sudah ada yang menghasilkan dari itu. Intinya semangat, jangan mati akal aja. Namanya juga seniman, harus punya naluri. Seni untuk bertahan hidup secara halal,” kata Amir Roez.

Harapan Roes sebagai warga negara dan seniman musik, khususnya yang terdampak pandemi corona, agar Pemerintah dapat memberi bantuan yang konkrit, seperti yang sudah dijanjikan. “Dengan kontrol yang baik, sehingga betul-betul sampe kepada yang berhak mendapatkan bantuan itu.” harapnya.

Untuk mendengar lagu Ramadan 2020 yang berjudul ‘Ada Hati Ada Cinta Ada Rindu Ada Pulang’ dari Amir Roez, ada pada link berikut; https://islamictunes.cloud/video/amir-roez-ada-hati-ada-cinta-ada-rindu-ada-pulang/

[Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli]