JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengakui kekhawatiran akan potensi ‘penggembosan’ pencapresan Anies Baswedan serta Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menjadi alasan Demokrat meminta pengumuman cawapres dipercepat paling tidak pada Juni 2023.
AHY juga menilai semakin cepat KPP memiliki pasangan Capres dan Cawapres, maka semakin bagus pula tim pemenangan menyusun strategi untuk meraih kesuksesan pada Pilpres 2024.
“Apakah semangat kesegeraan ini satu nafas dengan kekhawatiran terjadinya upaya penggalangan KPP dan pencapresan Mas Anies Rasyid Baswedan? bisa jadi,” kata AHY di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/6).
AHY selanjutnya tak menampik bahwa ada beberapa pihak yang berharap KPP bubar jalan sebelum kapal berlayar. Namun demikian, ia memastikan hingga saat ini KPP yang beranggotakan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS masih solid mengusung Anies.
Demokrat, kata dia, memang memberikan tenggat waktu kepada Anies agar mengumumkan sosok Cawapres KPP pada Juni ini. Namun demikian, AHY juga mengaku tak memaksa Anies. Pun ia juga tak berpikir lebih jauh untuk meninggalkan Anies apabila kemudian apabila cawapres yang dipilih bukan dia.
“Kami lebih tertarik dan serius untuk membahas lalu siapa? silakan, Kami tidak pernah memaksakan siapa pun, tapi kalau muncul argumentasi-argumentasi yang tidak bisa dipahami sebagai logika politik yang baik, tentu kami punya ruang bertanya, memberikan feedback, dan lain-lain,” ujarnya.
Klaim bukan ancam koalisi
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menambahkan desakan pengumuman cawapres itu bertujuan agar KPP mampu menyiapkan strategi pemenangan Anies lewat kedua belah pasang, salah satunya seperti mendongkrak elektabilitas.
“Karena ingin sinergi semua kira-kira begitu. Jadi jangan dikira kita ancam bisa keluar, tidak ini ini, jangan ada isu begitu,” kata Herzaky di DPP Partai Demokrat.
Herzaky menyebut sudah banyak kader partai di daerah yang menginginkan kepastian sosok pendamping Anies agar mereka lebih maksimal dalam menjalankan strategi pemenangan Pilpres 2024.
Selain itu, Demokrat menurutnya juga berkaca pada sejumlah negara maju yang membutuhkan waktu 6-8 bulan sebelum pencoblosan untuk memberikan pengumuman lengkap sehingga mampu memikirkan strategi mengerek elektabilitas capres-cawapres.
“Apalagi kita liat survei saat ini Mas Anies bukan yang terdepan, bukan lagi yang paling atas. Kecuali Mas Anies saat ini 40 persen unggul jauh dari yang lain sehingga Cawapresnya lebih kepada melengkapi permasalahannya,” ujar Herzaky.
“Ini perbedaannya tidak berbeda jauh antara tiga Capres, sehingga peran Cawapres ini lebih sangat penting ini,” imbuhnya.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief sebelumnya menduga lambatnya deklarasi cawapres menjadi penyebab elektabilitas capres KPP Anies Baswedan mengalami tren penurunan dalam sejumlah lembaga survei akhir-akhir ini.
Dengan hipotesa itu, Demokrat menurut Andi bakal mengusulkan kepada Anies agar segera mendeklarasikan pasangan capres-cawapres pada Juni 2023.
Andi menilai deklarasi Anies dan pasangannya bakal bisa mengerek elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam bursa capres 2024. Sebab para pendukung membutuhkan kepastian sehingga mampu memberikan dukungan lebih maksimal pada kontestasi politik itu.
Sumber: CNN